²©²ÊÍøÕ¾

Miris! Sawit-Batu Bara Happy, Pedagang di Mal Berdarah-Darah

Ferry Sandi, ²©²ÊÍøÕ¾
05 April 2022 17:43
Suasana pusat perbelanjaan di ITC Mangga Dua yang sangat sepi pembeli, puluhan toko ditutup karena minimnya jual beli masyarakat ditengah pandemi, Jumat (6/11/2020). Salah satu pemilik toko menyebutkan untuk menyewa toko dalam setahun sebesar Rp. 50juta harga itu diluar tarif listrik dan kebersihan. (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)
Foto: Suasana pusat perbelanjaan di ITC Mangga Dua yang sangat sepi pembeli, puluhan toko ditutup karena minimnya jual beli masyarakat ditengah pandemi, Jumat (6/11/2020). Salah satu pemilik toko menyebutkan untuk menyewa toko dalam setahun sebesar Rp. 50juta harga itu diluar tarif listrik dan kebersihan. (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Di tengah 'ledakan' harga komoditas seperti minyak sawit dan batu bara dan kebangkitan ekonomi tapi masih banyak menyisakan persoalan di sektor ekonomi bawah. Kenyataannya masih ada sektor yang berdarah-darah setelah dua tahun terkena pandemi Covid-19, yakni sektor ritel dan pelaku usaha mal.

Pantauan ²©²ÊÍøÕ¾ di Mangga Dua, Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (5/4) banyak kios yang harus tutup dan belum kembali buka. Paling banyak berada di lantai 4 ke atas. Menurut pengakuan pedagang, banyak rekannya sulit kembali karena kehabisan modal.

"Kalau ngontrak, lalu nggak bisa bayar sewa sementara karyawan, service charge mahal jadi nggak nutup (pemasukan-pengeluaran), akhirnya ya tutup (toko)," kata kata Surati, penjaga Toko baju di ITC mangga Dua lantai 3 blok C.

Ia sendiri bekerja pada toko yang pemiliknya sudah memiliki toko sendiri atau bukan menyewa sehingga beban relatif lebih ringan. Artinya pemiliknya hanya membayar service charge seperti listrik, air hingga biaya keamanan kepada pengelola gedung. Jika tidak, maka beban modalnya lebih berat seperti yang dialami toko-toko lain.

"Banyak juga toko lain yang karyawan dikurang-kurangin, jadi 1-2 orang aja untuk jaga satu toko. Padahal dulu toko di sini nggak ada yang kosong, kosong bentar langsung ada yang isi. Tapi bulan-bulan kemarin ini sepi, kadang ada jualan kadang nggak," ujarnya.

Kondisi karyawan yang dirumahkan memang terjadi. Menurut pengakuan salah seorang karyawan yakni Kenry, sempat merasakan dirumahkan ketika awal-awal pandemi. Padahal, tokonya berada di wilayah yang cukup ramai dilewati pengunjung saat ini, yakni lantai dasar ITC Mangga Dua.

"Tapi saat itu buka-tutup, kita boleh jualan, tapi nggak lama ditutup lagi. Saya sempat dirumahkan beberapa bulan. Balik kerja lagi sekitar Desember (2020)," ujarnya.


(hoi/hoi) Next Article Tak Ada Lagi Mal Baru di Jakarta, Kota Ini Malah Tambah Lagi

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular