
Nah Lo! Negara Asia Ini Mau Bye-bye Batu Bara Rusia

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ -ÌýJepang akan secara bertahap mengurangi impor batu bara Rusia. Ini merupakan tanggapan atas serangan yang dilakukan Rusia ke Ukraina, Jumat (8/4/2022).
"Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Koichi Hagiuda mengatakan Jepang bertujuan untuk memutuskan ketergantungannya pada produk Rusia melalui berbagai tindakan," kata Juru Bicara Hiroshi Tsuchiya, dimuat °ä±·±·Ìý±õ²Ô³Ù±ð°ù²Ô²¹³Ù¾±´Ç²Ô²¹±ô.
Meski demikian, rincian belum diberikan. Termasuk kapan impor batu bara Rusia akan dikurangi.
Sementara, Uni Eropa (UE) memutuskan menyetujui embargo batu bara dari Rusia, Kamis (7/4/2022). Aturan ini akan segera berlaku pertengahan Agustus 2022 ini.
Ini menjadi langkah baru dari paket sanksi ke-5 UE terhadap Rusia yang diusulkan Komisi Eropa pekan ini. Namun target penerapan sedikit mundur dari rencana awal di Juli, karena permintaan Jerman.
Mengutip Reuters, "bom" baru UE tersebut merupakan reaksi atas pembantaian yang disebut Barat dan Ukraina, dilakukan di Bucha. Setidaknya 300 mayat warga sipil ditemukan di kota yang tak jauh dari ibu kota Ukraina Kyiv, setelah tentara Rusia mundur dari wilayah itu.
Seorang diplomat mengatakan sebagian besar kontrak batu bara bersifat jangka pendek, tidak lebih dari 90 hari, meski ada yang satu tahun lebih. Skema ini diyakini akan memungkinkan sebagian besar dari kontrak diselesaikan tanpa perlu pembatalan, guna menghindari risiko hukum.
Eropa sendiri sendiri diketahui mengimpor 45% dari Rusia. Komisi Uni Eropa memperkirakan larangan batu bara dapat merugikan Rusia U$ 4,36 miliar per tahun karena pendapatan yang hilang.
Paket sanksi itu juga termasuk larangan ekspor ke Rusia terkait barang-barang teknologi tinggi. Ada pula tambahan pembekuan aset bank-bank Moskow.
Sebelumnya Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Akibatnya AS dan sekutu terus memberikan sanksi, baik ke individu maupun keuangan.
(sef/sef) Next Article Sederet Negara 'Teriak' ke RI soal Larangan Batu Bara