
Mudik Lebaran Sekarang Tak Biasa, Waspada Pasokan BBM!

Jakarta,. ²©²ÊÍøÕ¾ - Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan monitoring ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam periode Ramadhan dan Idulfitri. Khusunya saat ini memonitor ketersediaan BBM di 4 provinsi yaitu Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Sulawaesi Selatan dan Jawa Barat.
"Lebaran kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena sudah dua tahun tidak boleh mudik, harus siap-siap dengan euforia masyarakat, ketersediaan BBM harus cukup, sehingga aktivitas mudik pun berjalan lancar" ujar Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, (8/4/2022).
Tidak hanya mengecek ketersediaan BBM, Erika juga mengungkapkan pentingnya pengawasan terhadap distribusi BBM kepada masyarakat. Di beberapa daerah terdapat penyelewengan serta penimbunan solar subsidi sehingga masyarakat tidak mendapatkan kualitas BBM yang baik.
BPH Migas telah melakukan kerjasama dengan Kepolisian Republik Indonesia, BAIS TNI serta pemerintah daerah untuk pengawasan pendistribusian BBM tepat sasaran.
Dalam hari yang sama di Samarinda, Menteri ESDM Arifin tasrif didampingi Komite BPH Migas, Basuki Trikora Putra dan Direktur Utama PT Pertamina (persero) Nicke Widyawati melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lima Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kalimantan Timur, khususnya di Kota Samarinda.
"Kita lakukan sidak di lima SPBU di sekitar Kota Samarinda, tujuannya untuk melihat ketersediaan BBM di Samarinda yang beberapa waktu lalu terjadi antrean, namun hari ini saat kita lakukan sidak hasil yang kita temukan antrean sudah berkurang dan sudah lebih tertib," ujar Arifin.
Dalam kesempatan ini, Arifin menegaskan bahwa BBM Bersubsidi harus terus diawasi sehingga peruntukkannya sesuai dengan yang sudah diamanatkan, tujuannya agar subsidinya dapat dipergunakan untuk membangun ekonomi.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan Pertamina memastikan suplai energi ke masyarakat berjalan dengan baik, meski ada peningkatan kebutuhan bahan bakar pada Ramadan ini. "Pertamina juga telah melakukan penyesuaian terhadap berbagai kebutuhan BBM," ujar Nicke.
Nicke menambahkan, sebagai bentuk antisipasi, Pertamina menyiapkan modular dan SPBU kantong pada masa Satgas Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) kali ini. Nicke menambahkan, Pertamina juga melakukan pencatatan atas pembelian solar subsidi di SPBU sebagai bentuk pengawasan dan implementasi regulasi mengenai pengisian maksimal tiap jenis kendaraan dalam rangka meminimalisir terjadinya penyaluran solar subsidi yang tidak tepat sasaran.
"Pertamina terus menjalankan amanah dari Pemerintah dan Kementerian ESDM untuk terus menyalurkan bahan bakar solar subsidi," terang Nicke.
Nicke menambahkan, saat ini pasokan BBM dikirim setiap hari dari terminal BBM ke SPBU di seluruh Kalimantan. "Distribusi dilakukan dalam kondisi yang baik sehingga masyarakat tidak perlu khawatir karena stok BBM dipastikan cukup," kata Nicke.
Untuk diketahui, di Kalimantan terdapat 15 plant fuel terminal, 9 DPPU, 3 Depot LPG, dan 1 refinery (kilang). Untuk total kapasitas storage BBM sebanyak 678.000 KL dan total kapasitas storage LPG sebanyak 50.600 MT. Selain itu, juga terdapat 59 titik BBM Satu Harga. Sementara itu, untuk moda angkutan BBM dan LPG terdapat 624 mobil tangka, 35 kapal dan 1 pesawat.
(pgr/pgr) Next Article Tenang! Pekerja Kontrak Juga Dapat THR, Begini Hitungannya..
