²©²ÊÍøÕ¾

Upaya Pertamina Lakukan Penyesuaian Harga BBM

Khoirul Anam, ²©²ÊÍøÕ¾
11 April 2022 15:52
Pertamina
Foto: Dok Pertamina

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah telah menetapkan Pertalite sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) agar harganya tetap di kisaran Rp 7.650 per liter. Begitu juga dengan biosolar yang harganya disubsidi pemerintah sehingga tetap Rp 5.150 per liter.

Pertamina juga menyesuaikan harga Pertamax yang masih jauh di bawah harga keekonomiannya sekitar Rp 16.000. Dengan penyesuaian menjadi Rp 12.500 per liter, Pertamina masih menanggung selisih harga jual Pertamax sebesar Rp 3.500 per liter.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan selama ini harga BBM Pertamina selalu lebih rendah dibanding SPBU lain yang beroperasi di Indonesia.

"Kita bandingkan ketika harga Pertamax (RON 92) dilakukan penyesuaian, maka harga BBM sejenis yang dijual SPBU lain harganya jauh di atas Pertamina, bahkan sampai lebih dari Rp 16.000 per liter," ujar Fajriyah dalam keterangan tertulis, Senin (11/4/2022).

Dia menjelaskan perbedaan harga juga terlihat untuk BBM Non Subsidi jenis Pertamax Turbo (RON 98). Harga di SPBU Pertamina Rp 14.500 per liter, sementara SPBU lain bisa menjualnya dengan harga Rp18.040 per liter.

Selain itu, kata dia, penyesuaian harga BBM dilakukan paling akhir dibandingkan operator SPBU lain yang sudah beberapa bulan sebelumnya melakukan penyesuaian harga.

"Karena sebagai BUMN, Pertamina harus memperhitungkan penyesuaian harga BBM dengan matang dan penuh pertimbangan. Meskipun penyesuaian harga BBM Non Subsidi merupakan kewenangan setiap operator SPBU, tetapi Pertamina harus mempertimbangkan faktor sosial ekonomi masyarakat," ungkap dia.

Menurut Fajriyah, banyak faktor yang mendorong penyesuaian harga BBM Non Subsidi. Pertama, harga BBM dan LPG di seluruh dunia naik karena peningkatan aktivitas masyarakat dan peningkatan situasi geopolitik Rusia-Ukraina yang menyebabkan berkurangnya supply minyak mentah dunia.

Kedua, Pertamax dan Pertamax Turbo merupakan BBM Non Subsidi yang selama ini volume penjualannya hanya sebesar 14% dari total volume penjualan seluruh jenis BBM Pertamina.

"Yang membeli juga sebagian besar adalah masyarakat mampu yang menggunakan kendaraan mewah. Sebelum pandemi, harga Pertamax Series ini mengikuti harga pasar. Sehingga seiring pulihnya perekonomian nasional, Pertamina melakukan penyesuaian," jelas dia.

Dia memaparkan, secara global harga BBM dan LPG di Indonesia termasuk yang termurah di dunia karena disubsidi pemerintah. Selain LPG 3 kg, harga Biosolar dan Pertalite pun dijaga stabil.

"Hal ini untuk mendukung upaya stabilitas perekonomian nasional dan menghindari terjadinya kenaikan harga logistik, baik di angkutan barang maupun orang mengingat 2 jenis produk ini merupakan BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat, yaitu sebesar 83% dari total penjualan seluruh BBM retail Pertamina," kata dia.

"Baik Biosolar maupun Pertalite merupakan jenis BBM yang mendapatkan dukungan dari Pemerintah dalam bentuk subsidi atau kompensasi, sehingga harganya tetap," lanjutnya.

Seperti diketahui pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp7.800 untuk 1 liter biosolar. Nilai subsidi sebesar 150% atau 1,5 kali lebih tinggi dari harga jual ke masyarakat sebesar Rp5.150.

Sedangkan untuk 1 Pertalite, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp4.000-4.500 per liter. Nilai subsidi ini lebih dari 50% atau setengah dari harga jual ke masyarakat yang sebesar Rp7.650.

Dia menyebut, jika dibandingkan harga rata-rata BBM di Asia, harga di Indonesia masih tergolong rendah. Harga rata-rata BBM tertinggi di Singapura Rp 30.208 per liter, Laos Rp 24.767 per liter, Filipina Rp 20.828 per liter, Kamboja Rp 20.521 per liter, Thailand Rp 19.767 per liter, Vietnam Rp 18.647 per liter, dan Indonesia rata-rata Rp 16.500 per liter.

"Di bawah Indonesia memang ada Malaysia yang harga BBM nya relatif lebih rendah karena adanya perbedaan nilai subsidi," kata Fajriyah.

Sementara di negara-negara maju harga BBM terbilang tinggi. Harga tertinggi adalah Hongkong Rp 36.176 per liter, Finlandia Rp 34.741 per liter, Jerman Rp 34.454 per liter, Italia Rp 34.510 per liter, Norwegia Rp 33.162 per liter, Belanda Rp 33.018 per liter, Yunani Rp 32.733 per liter. dan Portugal Rp 31.728 per liter. Harga tersebut berdasarkan kurs Rp 14.357 per dollar Amerika.

"Dan tak hanya BBM, untuk LPG pun sama. Setiap 1 tabung LPG 3 kilogram yang dibeli masyarakat, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 33.750. Nilai subsidi ini pun lebih tinggi daripada harga jual LPG tersebut ke masyarakat," ungkapnya.

Per Februari 2022, harga jual LPG di Singapura sekitar Rp 32.000 per kilogram, Filipina sekitar Rp 27.000 per kilogram, dan Vietnam sekitar Rp 24.000 per kilogram. Untuk Thailand harga LPG Rp 10.000 per kilogram dan Malaysia Rp 6.500 per kilogram karena harga LPG di kedua negara tersebut disubsidi pemerintah.


(rah/rah) Next Article Ini Langkah Pertamina Atasi Kebakaran Kilang di Cilacap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular