²©²ÊÍøÕ¾

Barbar! Putin Bombardir Kyiv Saat Sekjen PBB Berkunjung

Tommy Patrio Sorongan, ²©²ÊÍøÕ¾
29 April 2022 07:40
Petugas pemadam kebakaran bekerja memadamkan api akibat bom Rusia di gudang di Kharkiv, Ukraina, Sabtu (23/4/2022). (AP Photo/Felipe Dana)
Foto: Petugas pemadam kebakaran bekerja memadamkan api akibat bom Rusia di gudang di Kharkiv, Ukraina, Sabtu (23/4/2022). (AP Photo/Felipe Dana)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Rusia meluncurkan serangan misil udara ke ibu kota Ukraina, Kyiv, Kamis (29/4/2022). Serangan itu dilakukan saat Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, mengadakan lawatan ke kota itu.

Seorang juru bicara PBB mengatakan Guterres dan timnya "terkejut" oleh kedekatan serangan Rusia yang menghantam wilayah yang dekat dengan pusat kota Kyiv.

Serangan itu disebut menjadi serangan paling berani Rusia di ibu kota Ukraina sejak pasukan Moskow mundur beberapa minggu lalu.

"Ini adalah zona perang tetapi mengejutkan bahwa itu terjadi di dekat kita," ujar juru bicara kantor kemanusiaan PBB, Saviano Abreu, kepada Al Jazeera.

Serangan ini mendapat respon panas dari Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ini merupakan bagian dari manuver Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mempermalukan PBB.

"Hari ini, segera setelah akhir pembicaraan kami di Kyiv, rudal Rusia terbang ke kota. Lima roket. Dan ini mengatakan banyak tentang upaya kepemimpinan Rusia untuk mempermalukan PBB dan segala sesuatu yang diwakili oleh organisasi itu," kata Zelensky.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, menambahkan dalam akun Twitternya bahwa tindakan Rusia itu merupakan tindakan yang barbar dan keji.

"Rusia menyerang Kyiv dengan rudal jelajah tepat ketika Sekjen PBB @antonioguterres dan PM Bulgaria @KirilPetkov mengunjungi ibu kota kami. Dengan tindakan barbarisme keji ini, Rusia sekali lagi menunjukkan sikapnya terhadap Ukraina, Eropa, dan dunia," cuitnya.

Kunjungan Guterres ke Ukraina ini dilakukan sehari setelah pihaknya menyambangi Putin di Moskow. Dalam kesempatan itu, ia meminta Putin untuk menghentikan serangannya karena itu bertentangan dengan piagam PBB.

Meski begitu, keduanya dilaporkan mulai menyepakati poin bahwa PBB dan Palang Merah Internasional dapat mulai menjalankan koridor kemanusiaan untuk evakuasi warga yang terjebak di pabrik baja Azovstal yang terletak di kota Mariupol.

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Kyiv, Guterres bersama Zelensky membahas terkait tindak lanjut dari kesepakatan koridor kemanusiaan itu. Disebutkan bahwa saat ini warga yang berada di pabrik baja itu sedang dalam kondisi bahaya yang mematikan.


(tps/cha) Next Article Putin Ngamuk di Tahun Baru, Perang Rusia-Ukraina Makin Ngeri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular