
Batu Bara Masuk China Bebas Pajak! Indonesia Cuan?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Tarif bea impor semua jenis batu bara China akan dipangkas menjadi 0% mulai 1 Mei 2022 hingga Maret 2023. Apakah ini akan menguntungkan Indonesia?
Hal tersebut diumumkan Kementerian Keuangan China pada Kamis (28/04/2022), seperti dikutip dari Reuters. Keputusan ini diambil ketika Beijing berusaha untuk memastikan keamanan energi di tengah melonjaknya harga global dan kekhawatiran gangguan pasokan.
Penghapusan tarif impor batu bara terlihat hanya berdampak kecil pada pembelian batu bara China pada 2022, karena produksi domestik bertahan pada tingkat rekor tertinggi, sementara harga telah melonjak ke rekor tertinggi dalam sejarah.
"Pemangkasan tarif impor tidak akan mengarah pada peningkatan substansial dalam volume impor batubara China, mengingat harga batubara yang tertekan secara artifisial di pasar domestik," Chan kata dalam catatan.
Selain itu, produksi batu bara China terus digenjot untuk memenuhi pasokan dalam negeri. Sejak Maret, kebijakan peningkatan produksi dan pasokan batu bara terus diperkuat, dan provinsi dan daerah penghasil utama batu bara telah melakukan segala upaya untuk memanfaatkan potensi dan memperluas kapasitas serta pasokan.
Pada Maret, 396 juta ton batu bara mentah diproduksi, naik 14,8% year-on-year (yoy) dan tumbuh 4,5% lebih cepat dari Januari hingga Februari Sementara produksi harian rata-rata adalah 12,77 juta ton. Pada kuartal pertama, 1,08 miliar ton batu bara mentah diproduksi, meningkat 10,3% yoy. 51,81 juta ton.
Di sisi lain, batu bara yang diimpor China pada bulan Maret sebesar 16,42 juta ton, turun 39,9% yoy dan turun 24,2% yoy pada kuartal I-2022.Â
Batu bara termal Australia berjangka terkait dengan patokan harga Newcastle berada di sekitar US$ 326 per ton, setelah menyentuh level US$ 440 per ton pada awal Maret.
Adapun harga spot batu bara China adalah sekitar 1.200 yuan (US$ 181,61) per ton, dengan harga kontrak berjangka yang dibatasi oleh pemerintah pada 770 yuan.
China mengimpor 323,33 juta ton batu bara pada 2021, atau sekitar 8% dari total konsumsi batu baranya. Di mana Indonesia adalah negara yang memasok batu bara terbesar dengan 60% lebih dari total impor batu bara China. Sementara Rusia menjadi nomor dua setelah impor batu bara Australia dilarang.
Meski jadi negara pemasok terbesar, Indonesia dan Asutralia tidak akan menerima manfaat dari pemangkasan tarif impor China.
"Pemotongan tarif tidak akan membuat perbedaan untuk impor batu bara Indonesia, karena tarif telah nol, dan tidak ada dampak pada batu bara Australia karena larangan impor," kata seorang pedagang batu bara yang berbasis di Beijing, dikutip dari Reuters, Kamis (28/04/2022).
"Kalau begitu, kita hanya bisa menebak bahwa itu akan menguntungkan impor batu bara dari Rusia, yaitu 6% untuk batu bara termal," lanjutnya.
Sebelumnya, pejabat tinggi China, termasuk Presiden Xi Jinping, telah berulang kali membahas peran vital batu bara dalam bauran energi China meskipun berjanji untuk secara bertahap mengurangi penggunaan batu bara dan membawa emisi karbon negara itu ke puncaknya pada 2030.
Tarif impor untuk antrasit dan batu bara kokas, terutama digunakan dalam pembuatan baja, akan dipotong menjadi 0% dari 3% saat ini, dan tarif untuk jenis batu bara lainnya akan diturunkan menjadi 0% dari saat ini 3-6%.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA
(ras/ras) Next Article China Bakal Kurangi Batu Bara, Permintaan Dari RI Terancam?