
Perputaran Uang Lebaran Bisa Tembus Rp 42 Triliun

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Setelah dua tahun mudik dilarang, akhirnya tahun ini tradisi Hari Raya Idul Fitri tersebut dibuka. Hal ini meningkatkan mobilitas masyarakat, termasuk aliran uang.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat sebesar 85,5 juta orang akan melakukan mudik, setara dengan 31,6% penduduk Indonesia. Ini jadi mobilisasi masyarakat terbesar setelah 2 tahun 'terkurung' oleh pandemi virus corona (Coronavirus Disease/Covid-19).
Diperkirakan akan ada 23,5 juta orang pulang ke berbagai daerah di provinsi Jawa Tengah. Kemudian sebanyak 16,8 juta dan 14,7 juta orang akan datang ke Jawa Timur dan Jawa Barat.
Jabodetabek jadi salah satu tujuan pemudik terbesar di tahun ini. Akan ada 5,9 juta orang pemudik datang ke wilayah Ibu Kota dan sekitarnya. Setelah itu, ada DI Yogyakarta yang akan kedatangan 3,9 juta orang.
Mengacu mobility index (indeks yang mengukur perubahan kunjungan ke berbagai tempat), kunjungan ke taman serta ke tempat rekreasi melonjak tajam pada selama libur panjang lebaran. Kunjungan ke taman melonjak hingga 214% dari dasar ukuran yaitu 0%. Sementara kunjungan ke tempat ritel dan rekreasi naik 45%. Pergerakan orang di toko bahan makanan pun turut naik hingga 69%.
Data tersebut menggambarkan bahwa tempat-tempat umum, rekreasi, hingga toko makanan banyak dikunjungi oleh masyarakat. Tak hanya badan yang bergerak, namun uang juga ikut berputar.
Dalam sebuah pernyataan, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan, perayaan dan masa libur Idul Fitri di Indonesia merupakan momentum untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi karena menjadi puncak perputaran uang terbesar di Indonesia.
Menurutnya, tingginya animo mudik ini akan menggerakkan perekonomian daerah dan meningkatkan produktivitas berbagai sektor usaha. Dia memperkirakan dana sebesar Rp 28 triliun hingga Rp 42 triliun akan mengalir dari kota ke daerah tujuan mudik selama Idul Fitri 2022.
Prediksi tersebut sesuai dengan asumsi jika jumlah yang mudik sekitar 85 juta orang dan rata-rata per keluarga tiga orang, maka jumlah yang mudik kurang lebih sekitar 28 juta keluarga.
Jika rata-rata per keluarga membawa minimal Rp 1 juta saja, maka uang yang mengalir ke daerah paling sedikit Rp 28 triliun, jika membawa rata-rata Rp 1,5 juta per keluarga maka potensi perputaran di kisaran Rp 42 triliun.
Mengacu asumsi Sarman Simanjorang, jika dirinci berdasarkan daerah tujuan utama mudik, maka Jawa Tengah jadi provinsi dengan perputaran uang terbanyak dengan perkiraan Rp 7 triliun hingga 11 triliun.
Disusul oleh Jawa Timur dan Jawa Barat dengan perputaran uang diperkirakan mencapai Rp 5,5 triliun hingga Rp 8,4 triliun dan Rp 4,9 triliun hingga Rp 7,3 triliun.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾Â INDONESIA
(ras/ras) Next Article Nggak Cuma Satu Arah, Gage Juga DIberlakukan Selama Mudik