²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Awas Perang Makin Panas, Rusia Bikin Referendum di Ukraina

sef, ²©²ÊÍøÕ¾
02 June 2022 08:04
Orang-orang berdiri di depan bendera nasional Ukraina yang berkibar sambil menyaksikan asap hitam dan api membubung dari api menyusul serangan udara di kota Lviv, Ukraina barat, Sabtu (26/3/2022). Sedikitnya lima orang terluka dalam dua serangan di Lviv, kata gubernur regional, dalam serangan yang jarang terjadi di sebuah kota yang lolos dari pertempuran serius sejak pasukan Rusia menyerbu bulan lalu.  (Photo by Aleksey Filippov / AFP)
Foto: Orang-orang berdiri di depan bendera nasional Ukraina yang berkibar sambil menyaksikan asap hitam dan api membubung dari api menyusul serangan udara di kota Lviv, Ukraina barat, Sabtu (26/3/2022). Sedikitnya lima orang terluka dalam dua serangan di Lviv, kata gubernur regional, dalam serangan yang jarang terjadi di sebuah kota yang lolos dari pertempuran serius sejak pasukan Rusia menyerbu bulan lalu. (Photo by Aleksey Filippov / AFP)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Rusia akan menggelar referendum di wilayah Ukraina yang kini telah dikuasai. Ini akan dilakukan awal Juli.

Hal tersebut ditegaskan seorang anggota parlemen senior Rusia, Rabu (1/6/2022). Sebelumnya, Ukraina memang telah menuding Moskow merencanakan menggelar "referendum kemerdekaan palsu" di wilayah selatan Kherson dan Zaporizhzhia.

"Saya tidak mengesampingkan bahwa ini mungkin terjadi pada awal Juli," kata Kepala Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Rusia Leonid Slutsky, dikutip AFP.

"Saya tidak akan memprediksi di mana itu akan terjadi, tetapi saya berasumsi bahwa wilayah yang dibebaskan akan mengadakan referendum kurang lebih secara bersamaan," tambah anggota senior tim perunding Moskow dengan Ukraina itu, kepada media lokal Rusia.

Selain Kherson dan Zaporizhzhia, sebenarnya ada dua wilayah lagi yang diprediksi akan bergabung dengan Rusia. Wilayah itu adalah Donetsk dan Lugansk yang kini dikuasai pemberontak.

Sementara itu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan adalah hak warga di wilayah itu untuk "memilih masa depan mereka". Ia menegaskan mereka pasti membuat keputusan terbaik.

"Kami tidak ragu bahwa mereka akan membuat keputusan terbaik," ujarnya.

Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Selain keinginan Ukraina bergabung dengan NATO, Moskow mengirim pasukan ke dengan alasan melindungi penduduk berbahasa Rusia di timur negara itu.

Rusia mencaplok semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014. Negara itu juga menggelar referendum yang telah dikutuk sebagai ilegal oleh Barat.


(sef/sef) Next Article Perang Berlanjut! Rusia Kirim Rudal ke Ukraina, Listrik Langsung Padam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular