²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pegawai Negeri Sipil (PNS) kini bukan lagi sebagai profesi yang diidam-idamkan orang tua dan mertua lagi. Terlihat dari ratusan calon PNS yang mundur berjamaah.

Anggota Komisi II DPR Mardani Ali Sera menjelaskan, mereka yang memilih dan memutuskan menjadi CPNS seharusnya sudah tahu seperti apa konsekuensi, penempatan, jenjang gaji dan karirnya seperti apa.

Oleh karena itu, otoritas dalam negeri dalam hal ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) serta Badan Kepegawaian Negara (BKN) perlu melihat dengan perspektif yang luas.

"Jangan simplifikasi masalah gaji, perlu ada fact finding, perlu ada tim investigasi sampai FGD (Focus Group Discussion) kalau perlu. Misalnya ternyata menjadi ASN bukan lagi menjadi idaman mertua," jelas Mardani kepada ²©²ÊÍøÕ¾, dikutip Kamis (2/6/2022).

"Karena menjadi youtuber, desainer kreatif, masih ada banyak lagi peluang berkreasi, berkarya, berinovasi untuk anak negeri, khususnya milenial," jelas Mardani lagi.

Baca: Cek! Ini Rincian Gaji PNS yang Tak Diketahui Banyak CPNS

Karena untuk menjadi aparatur sipil negara atau pegawai negeri sipil (ASN/PNS) harus dipilih orang-orang dengan keahlian dan kemampuan terbaik.

Komisi II DPR sendiri, kata Mardani telah mengusulkan kepada Kemen PANRB untuk melakukan reformasi birokrasi, salah satunya melalui remunerasi.

Remunerasi adalah istilah yang umum digunakan dalam dunia pekerjaan. Istilah ini mengacu pada imbalan yang diterima oleh seorang pekerja, baik berupa upah, bonus, dan insentif.

Sayangnya, kata Mardani, reformasi birokrasi untuk PNS lewat jalur remunerasi ini belum dapat dilakukan, karena keuangan negara masih belum memadai.

"Sudah disuarakan dan teman-teman Kemen PANRB setuju, tapi ketika kita bincang dengan teman-teman di Kemenkeu (Kementerian Keuangan), memang kondisi keuangan negara masih berat," tuturnya.

Seperti diketahui, BKN melaporkan jumlah CPNS yang mengundurkan diri sebanyak 100 orang. Salah satu alasannya, karena mereka menilai gaji dan tunjangan yang diterima tidak sesuai dengan ekspektasi mereka.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BKN Satya Pertama kepada ²©²ÊÍøÕ¾, dikutip Rabu (1/6/2022). "Kaget melihat gaji dan tunjangan," ujarnya.

Baca: Belanja Pegawai 2023 Jadi Rp 257,2 T, Gaji PNS Bakal Naik?

(mij/mij) Next Article Calon Mantu Idaman, Tes CPNS Dibuka Lebih Awal Tahun Ini