²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Kronologi Lengkap & Alasan Politisi India Hina Nabi Muhammad

Novina Putri Bestari, ²©²ÊÍøÕ¾
11 June 2022 12:00
Seorang demonstran menginjak poster anggota Partai Bharatiya Janata (BJP) Nupur Sharma selama protes setelah komentarnya yang menghujat Nabi Muhammad, di sebuah jalan di Mumbai, India, 6 Juni 2022. (REUTERS/FRANCIS MASCARENHAS)
Foto: Seorang demonstran menginjak poster anggota Partai Bharatiya Janata (BJP) Nupur Sharma selama protes setelah komentarnya yang menghujat Nabi Muhammad, di sebuah jalan di Mumbai, India, 6 Juni 2022. (REUTERS/FRANCIS MASCARENHAS)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - India dikecam negara-negara muslim setelah seorang politisinya diketahui menghina Nabi Muhammad. Banyak negara akhirnya mengutuk dan menyebut negara itu didera Islamofobia.

Hal ini dilakukan oleh juru bicara partai Bharatiya Janata (BJP), Nupur Sharma. Melansir Sputnik News, dia disebut mengolok-olok Al-Qur'an dan menyamakannya dengan 'bumi itu datar'.

Sharma juga disebut menghina Nabi Muhammad SAW, karena menikah dengan istrinya Aisyah saat masih muda. "Nabi Muhammad menikahi seorang gadis berusia enam tahun dan kemudian berhubungan dengannya pada usia sembilan tahun," ujarnya dalam sebuah video yang kemudian dihapus oleh saluran televisi tersebut.

Namun dia membela diri jika ucapannya bentuk pembelaan atas 'penghinaan yang dibuat pada dewa Hindu Siwa'. Dalam unggahan di akun Instagramnya, Sharma mengatakan dirinya tidak bisa menerima penghinaan dan rasa tidak hormat tersebut.

"Saya sudah menghadiri debat TV itu selama beberapa hari terakhir di mana Mahadev kami dihina dan tidak dihormati terus menerus," katanya di akun Instagram.

"Saya tidak bisa mentolerir penghinaan dan rasa tidak hormat yang terus menerus ini terhadap Mahadev dan saya mengatakan beberapa hal untuk menanggapinya".

Namun Sharma menambahkan jika ucapannya menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakiti agama apapun, dia menarik ucapannya itu.

Aktivis Muslim meneriakkan slogan-slogan sebagai reaksi atas pernyataan pemimpin dan juru bicara BJP yang ditangguhkan Nupur Sharma tentang Nabi Muhammad selama protes di Bhendi Bazar. (Hindustan Times via Getty Images/Hindustan Times)Aktivis Muslim meneriakkan slogan-slogan sebagai reaksi atas pernyataan pemimpin dan juru bicara BJP yang ditangguhkan Nupur Sharma tentang Nabi Muhammad selama protes di Bhendi Bazar. (Hindustan Times via Getty Images/Hindustan Times)

Bukan hanya Sharma, Hal serupa juga dilakukan oleh juru bicara BJP lain Naveen Jindal. Dia mengatakan penghinaan Islam di media sosial.

Alasan Jindal juga sama dengan Sharma. Di Twitter, dia mempertanyakan beberapa komentar yang dibuat terhadap dewa-dewa Hindu.

Aksi itu mendapat kecaman negara-negara Islam. Misalnya Arab Saudi meminta India untuk menghormati kepercayaan dan agama lain yang ada. Sementara Qatar meminta Delhi untuk membuat permintaan maaf. Bahkan Kuwait menyerukan memboikot produk India.

BJP sendiri diketahui merupakan partai dari Perdana Menteri Narendra Modi. Pihak BJP telah menjatuhkan skorsing pada Sharma dan mengeluarkan Jindal.

"BJP mengecam keras penghinaan terhadap tokoh agama dari agama apa pun," ujar keterangan resmi partai, sebagaimana dikutip dari Straits Times.

"Partai Bharatiya Janata juga sangat menentang ideologi apa pun yang menghina atau merendahkan sekte atau agama apa pun. BJP tidak mempromosikan orang atau filosofi seperti itu," tambahnya.

Dalam tweetya, Kementerian Luar Negeri mengatakan tweet dan komentar ofensif juru bicara BJP tidak mencerminkan padangan pemerintah.

Bukan Hanya Sekali?

Persoalan ini sempat dijabarkan Amerika Serikat (AS) akhir minggu lalu. Dalam sebuah dokumen, AS mengatakan pejabat India kerap mendukung "serangan terhadap kelompok dari agama minoritas di negara itu seperti Muslim dan Kristen".

Dalam sebuah laporan tahunan mengenai kebebasan beragama internasional, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan beberapa kasus serangan ditemukan di tempat ibadah umat minoritas.

"Di India, negara demokrasi terbesar di dunia dan rumah bagi keragaman agama yang besar, kami telah melihat meningkatnya serangan terhadap orang-orang di tempat-tempat ibadah," kata Blinken.

Duta Besar AS untuk Kebebasan Beragama Internasional, Rashad Hussain menambahkan beberapa pejabat India mendukung peningkatan serangan pada orang dan tempat ibadah. AS juga merujuk pada UU yang membatasi konversi agama di India, mengutip laporan diskriminasi pada umat Muslim dan Kristen.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular