
Bos PLN Blak-blakan Soal Konversi Pembangkit Diesel ke Gas

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT PLN (Persero) terus berupaya untuk melakukan berbagai langkah efisiensi. Salah satunya yakni dengan melakukan program konversi dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
Berdasarkan catatan ²©²ÊÍøÕ¾, setidaknya PLN mempunyai program untuk mengganti 52 PLTD menjadi pembangkit berbahan bakar gas. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi biaya operasi pembangkit serta mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi impor BBM.
Namun dalam perjalanannya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo membeberkan bahwa dari 52 PLTD tersebut, setelah dilakukan pemetaan tidak semuanya harus dikonversi menjadi pembangkit listrik berbahan bakar gas. Pasalnya, ada yang sebagian masih dapat dilakukan dengan menggunakan transmisi.
"Ini kami bangun transmisi sehingga konsumsi BBM bisa diturunkan. Tapi, ada juga satu satunya opsi kita bangun terminal gas. Kami eksplor semua opsi yang ada. Intinya, adalah kami bisa mengurangi konsumsi BBM ini jadi energi domestik yang murah," ujar Darmawan saat ditemui di kantor pusat PLN, Jumat (1/7/2022).
Lebih lanjut, ia menilai pihaknya juga terus memetakan seluruh peluang yang ada untuk melakukan berbagai langkah efisiensi. Selain konversi pembangkit listrik berbahan diesel ke gas, PLN juga mempunyai program dieselisasi atau konversi sekitar 5.200 PLTD ke pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).
"Kami juga melakukan digitalisasi distribusi sehingga losses kami berkurang drastis. Lalu, kami melakukan pengurangan utang. Juga konversi ini. Ini masih ongoing. Kami petakan dan cost savingnya, kalau harga ICP nya US$ 45-50 per barel, cost savingnya kecil. Tapi kalau ICP-nya naik US$ 110 per barel, maka cost savingnya lebih besar," kata dia.
Direktur Perencanaan Korporat PLN, Evy Haryadi sebelumnya menjelaskan bahwa untuk proyek penggantian 5200 PLTD yang akan digantikan pembangkit EBT, tahap 1 akan dilakukan kurang lebih di 200 lokasi. Dimana di dalam proses tender nantinya akan dibagi terlebih dulu menjadi delapan kluster.
"Kita harapkan 8 klaster bisa diselesaikan pada tahun ini proses pengadaannya dan sebelum 2025 sudah beroperasi sehingga kita bisa capai target 23% 2025 salah satunya dengan dieselisasi," katanya dalam acara Energy Corner ²©²ÊÍøÕ¾, Senin (20/6/2022).
Menurut Evy setidaknya perusahaan mempunyai tiga inisiatif terkait dengan pembangkit diesel yang ada saat ini. Pertama, diharapkan PLTD-PLTD ini dapat dipindahkan ke jaringan terdekat PLN yang sudah ada.
Kedua, terkait bagaimana upaya perusahaan memindahkan PLTD menjadi pembangkit gas. "Ini sudah ada permen yang dikeluarkan Permen nomor 2 2022 dimana kita bersama dengan Pertamina diminta untuk bisa melakukan gasifikasi pembangkit yang masih gunakan diesel," katanya.
Kemudian yang ketiga yakni melakukan dieselisasi dengan mengubah ke pembangkit EBT. Terutama yang berada di 200 lokasi tersebut.
(pgr/pgr) Next Article Makin Tersingkir, Dua Pembangkit Diesel Pensiun