²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

RI Jadi Juru Damai, Desak Perang Rusia Ukraina Stop di G20

Tommy Patrio Sorongan, ²©²ÊÍøÕ¾
08 July 2022 16:15
G20 Tingkat Menlu Dibuka, Isu Krisis Global Jadi Topik Utama
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾ TV

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indonesia kembali menyuarakan agar peperangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina dihentikan. Kali ini, permintaan itu disuarakan dalam forum pertemuan Menteri Luar Negeri (Menlu) G20 di Bali, Jumat, (8/7/2022).

Menlu RI Retno Marsudi menyebutkan bahwa penghentian perang ini juga merupakan tanggung jawab kelompok 20 negara ekonomi terbesar itu. Ia mengingatkan agar perang dapat dihentikan melalui negosiasi.

"Adalah tanggung jawab kita untuk mengakhiri perang lebih cepat dan menyelesaikan perbedaan kita di meja perundingan, bukan di medan perang," katanya dalam membuka sesi pertemuan itu, dikutip Reuters, Jumat, (8/7/2022).

Retno lalu juga memberikan contoh kecil dari keberagaman dan harmoni yang ada di Indonesia sebagai inspirasi bagi G20 untuk tetap fokus mencari jalan keluar dalam persoalan yang dihadapi dunia saat ini seperti krisis pangan dan energi.

"Kami mendesak G20 untuk menemukan jalan ke depan demi mengatasi tantangan yang beriak di seluruh dunia."

Serangan Rusia ke Ukraina telah menjadi hambatan besar bagi Presidensi G20 Indonesia tahun ini. Pasalnya, beberapa pihak seperti Amerika Serikat (AS) sempat mengancam untuk mengajukan boikot bila Rusia masih tetap diundang dalam forum itu.

Meski begitu, Retno mengatakan pada Kamis malam bahwa penting bagi tuan rumah untuk "menciptakan suasana yang nyaman bagi semua orang". Apalagi, ini merupakan pertemuan pertama seluruh pemain utama perang Ukraina sejak Rusia meluncurkan serangan pada 24 Februari lalu.

Di sisi lain, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS menanggapi seruan Retno ini dengan mengatakan bahwa agenda dalam forum G20 tidak boleh terganggu. Ia juga mengungkapkan bahwa dalam forum ini tidak boleh ada yang dapat melegitimasi "brutalisasi" Rusia terhadap Ukraina.

Namun, ia juga menggarisbawahi bahwa Washington sangat pesimis akan ada konsensus mengenai Ukraina dalam forum ini karena kehadiran Rusia dalam ajang itu.

"Dengan kehadiran dan partisipasi Rusia, tentu saya ragu akan ada konsensus tentang Ukraina, misalnya," ujarnya.


(luc/luc) Next Article AS Ancam Boikot Pertemuan G20, Termasuk KTT Puncak di Bali?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular