
Jangan Kaget! Tarif Jet Pribadi JKT-Bali 'Meledak' Rp321 Juta

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Tidak hanya maskapai berjadwal, namun pengusaha sewa jet pribadi juga mengeluhkan mahalnya ongkos operasional dalam bisnis penerbangan. Imbasnya harga tiket pesawat mau tidak mau juga harus terkerek naik.
"Terkait kenaikan harga avtur untuk penerbangan charter private jet, ada dampak langsung terhadap kenaikan biaya charter," jelas Direktur PT Indojet Sarana Aviasi, Stefanus Gandi, kepada ²©²ÊÍøÕ¾, akhir pekan lalu, Minggu (17/7/2022).
Tidak hanya harga avtur, beban biaya dalam servis di bandara juga mengalami peningkatan. Hal ini berkaitan dengan pengoperasian maskapai sewa jet pribadi yang harus dilakukan di Bandara Soekarno Hatta karena Bandara Halim Perdanakusuma yang belum beroperasi komersial pascarevitalisasi.
"Beban biaya ground handling menjadi ikut naik serta tarif sewa lounge VVIP Bandara Cengkareng yang lebih tinggi dari Bandara Halim," katanya.
Sehingga membuat Indojet harus menaikkan tarif sewa. Seperti perjalanan ke Jakarta-Bali yang sebelumnya dipatok US$ 19.500 atau setara Rp 291 juta (Rp 14.971/US$) naik menjadi Rp US$ 21.450 setara Rp 321 juta atau naik 10%.
"Akumulasi dari kenaikan beberapa komponen seperti avtur dan beban sewa membuat tarif charter naik antara 10-15% dari tarif charter tahun lalu," kata Gandi.
Gandi juga bercerita terkait permintaan pesawat jet juga masih stabil meski ada peningkatan biaya. Dimana minat dari client langganan maupun baru masih ada.
"Walau ada peningkatan biaya tapi ini cenderung stabil, karena kebutuhan perjalanan business trip dan holiday season masih cukup tinggi," katanya.
(dce/dce) Next Article Crazy Rich pun Kena Efek G20, Begini Ceritanya