
Bikin Jokowi Sedih, Kenapa Banyak Warga RI Berobat di Luar?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indonesia kehilangan devisa sektor kesehatan mencapai Rp 110 triliun seiring dengan banyaknya warga negara Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri. Lalu dimana tujuan berobat orang Indonesia di Asia Tenggara serta apa yang membuat banyak orang negeri ini memilih untuk menghabiskan uang berobat di luar negeri?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku belajar banyak dari pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama 2,5 tahun terakhir. Pandemi telah membuka 'tabir' yang selama ini tidak pernah terungkap.
Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan sambutan kala meresmikan Tower A dan B RSUD dr. Soedarso di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (9/8/2022). Dalam kesempatan tersebut, Jokowi sendiri tak dapat menyembunyikan kesedihannya setelah mengetahui masih banyak warga negara Indonesia yang lebih memilih pergi berobat ke luar negeri.
Kesedihan Jokowi sejatinya bukan tanpa alasan. Bukan karena berbagai rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang dimiliki Indonesia yang tidak memadai, melainkan juga karena devisa yang keluar untuk membiayai pengobatan yang begitu besar.
"Berapa capital outflow kita, uang yang keluar membiayai rumah sakit? Lebih dari Rp 110 triliun tiap tahunnya," kata Jokowi
Sistem layanan kesehatan yang berkualitas dan efisien serta memberi dampak besar bagi kualitas hidup masyarakat dan merupakan salah satu tolak ukur kesejahteraan masyarakat. Jika bukan di dalam negeri, lalu dimana warga Indonesia pergi berobat?
Melansir data yang dirilis dari Numbeo, inilah 10 kota dengan perawatan kesehatan terbaik di Asia Tenggara menurut skor Indeks Perawatan Kesehatan 2022.
Chiang Mai di Bangkok menjadi kota dengan perawatan kesehatan terbaik di Asia Tenggara dengan skor 83,81 poin. Sementara, Jakarta menempati urutan terbawah dengan skor Indeks Perawatan Kesehatan sebesar 56,89 poin.
Thailand merupakan salah satu negara Asia yang kerap menjadi destinasi wisata medis internasional. Banyak rumah sakit di Thailand yang sudah terakreditasi internasional, sehingga kualitas teknologi dan tenaga medis di dalamnya tidak perlu diragukan lagi.
Faktanya, ada lebih dari 1.000 rumah sakit di Thailand, dengan lebih dari 470 rumah sakit swasta di dalamnya. Negara ini bangga memiliki rumah sakit swasta terbesar di Asia, serta memiliki rumah sakit Asia pertama yang menerima sertifikasi ISO 9001 dan akreditasi Joint Commission International (JCI).
Hingga saat ini, 37 rumah sakit swasta di Thailand telah diakreditasi oleh JCI. Lagi-lagi fasilitas dan infrastruktur yang memadai serta biaya yang sesuai dengan apa yang telah diterima nyatanya menjadi alasan orang Indonesia berobat keluar negeri.