²©²ÊÍøÕ¾

Bikin Jokowi Sedih, Kenapa Banyak Warga RI Berobat di Luar?

Aulia Mutiara Hatia Putri, ²©²ÊÍøÕ¾
10 August 2022 14:52
INFOGRAFIS, Kelas 1,2,3 BPJS Kesehatan Vs Kelas Standar
Foto: Infografis/Kelas Standar BPJS/Edward Ricardo

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indonesia kehilangan devisa sektor kesehatan mencapai Rp 110 triliun seiring dengan banyaknya warga negara Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri. Lalu dimana tujuan berobat orang Indonesia di Asia Tenggara serta apa yang membuat banyak orang negeri ini memilih untuk menghabiskan uang berobat di luar negeri?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku belajar banyak dari pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama 2,5 tahun terakhir. Pandemi telah membuka 'tabir' yang selama ini tidak pernah terungkap.

Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan sambutan kala meresmikan Tower A dan B RSUD dr. Soedarso di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (9/8/2022). Dalam kesempatan tersebut, Jokowi sendiri tak dapat menyembunyikan kesedihannya setelah mengetahui masih banyak warga negara Indonesia yang lebih memilih pergi berobat ke luar negeri.

Kesedihan Jokowi sejatinya bukan tanpa alasan. Bukan karena berbagai rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang dimiliki Indonesia yang tidak memadai, melainkan juga karena devisa yang keluar untuk membiayai pengobatan yang begitu besar.

"Berapa capital outflow kita, uang yang keluar membiayai rumah sakit? Lebih dari Rp 110 triliun tiap tahunnya," kata Jokowi

Sistem layanan kesehatan yang berkualitas dan efisien serta memberi dampak besar bagi kualitas hidup masyarakat dan merupakan salah satu tolak ukur kesejahteraan masyarakat. Jika bukan di dalam negeri, lalu dimana warga Indonesia pergi berobat?

Melansir data yang dirilis dari Numbeo, inilah 10 kota dengan perawatan kesehatan terbaik di Asia Tenggara menurut skor Indeks Perawatan Kesehatan 2022.

Chiang Mai di Bangkok menjadi kota dengan perawatan kesehatan terbaik di Asia Tenggara dengan skor 83,81 poin. Sementara, Jakarta menempati urutan terbawah dengan skor Indeks Perawatan Kesehatan sebesar 56,89 poin.

Thailand merupakan salah satu negara Asia yang kerap menjadi destinasi wisata medis internasional. Banyak rumah sakit di Thailand yang sudah terakreditasi internasional, sehingga kualitas teknologi dan tenaga medis di dalamnya tidak perlu diragukan lagi.

Faktanya, ada lebih dari 1.000 rumah sakit di Thailand, dengan lebih dari 470 rumah sakit swasta di dalamnya. Negara ini bangga memiliki rumah sakit swasta terbesar di Asia, serta memiliki rumah sakit Asia pertama yang menerima sertifikasi ISO 9001 dan akreditasi Joint Commission International (JCI).

Hingga saat ini, 37 rumah sakit swasta di Thailand telah diakreditasi oleh JCI. Lagi-lagi fasilitas dan infrastruktur yang memadai serta biaya yang sesuai dengan apa yang telah diterima nyatanya menjadi alasan orang Indonesia berobat keluar negeri.

Selain itu, negara tetangga Malaysia dan Singapura juga menjadi salah satu tujuan untuk berobat. Pengobatan di Singapura didukung oleh dokter serta perawat berpengalaman. Selain itu, dilengkapi pula oleh teknologi yang canggih serta modern. Meskipun biaya pengobatan di Singapura terbilang cukup mahal. 

Selain di Asia Tenggara, negara ini juga mendapatkan julukan sebagai negara dengan perawatan kesehatan terbaik di dunia.

Berdasarkan data CEO World, Korea Selatan menjadi negara dengan kualitas perawatan kesehatan nomor satu di dunia dengan skor indeks mencapai 78,72 poin. Pemerintahan Korea Selatan mulai berinvestasi pada layanan kesehatan sejak awal proses pembangunan.

Pada tahun 1950-an, pemerintah mendirikan pusat-pusat imunisasi di setiap kota dan desa.  Pemerintah Korea Selatan pada 1960-an mulai menerapkan insentif untuk memastikan bahwa dokter tersedia di tiap daerah.

Pendidikan kesehatan juga memberikan pengaruh yang besar di Korea Selatan. Sebelum masyarakatnya punya akses terhadap sekolah yang berkualitas, lembaga-lembaga pemerintah menyebarkan informasi penting terkait sanitasi, kebersihan makanan, imunisasi, kesehatan ibu dan anak, hingga keluarga berencana.

Jika belajar dari negara-negara ini tentunya untuk masalah kesehatan telah menjadi prioritas utama bagi negaranya. Jika layanan kesehatannya telah memadai, kesehatan masyarakat akan terjamin dan sumber daya manusia di negara tersebut menjadi kuat. Maka negara tersebut akan menjadi tujuan bagi banyak orang untuk berobat.

TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular