²©²ÊÍøÕ¾

Adik Prabowo Mau Jadi 'Juru Selamat' Mie Instan RI, Kok Bisa?

Tommy Patrio Sorongan, ²©²ÊÍøÕ¾
11 August 2022 15:32
Chief Executive Officer (CEO) Arsari Group, Hashim S. Djojohadikusumo. (Ist.Arsari Group)
Foto: Chief Executive Officer (CEO) Arsari Group, Hashim S. Djojohadikusumo. (Ist.Arsari Group)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pengusaha Indonesia Hashim Djojohadikusumo mengaku siap untuk memenuhi kebutuhan gandum yang dibutuhkan produsen mie instan Indonesia. Ia mengaku pihaknya bisa mendatangkan jutaan ton gandum dari Rusia.

Hal ini dikatakannya dalam wawancara dengan ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia, Kamis (11/8/2022). Menurutnya langkah itu akan dapat menekan harga gandum produsen sehingga harga mie instan tidak jadi naik.

"Nah ini kan perlu gandum kita. Saya baca statement mengenai Indofood mau naik tiga kali harga Indomie. Nanti saya bisa kirim banyak dari Rusia alokasi kita berjuta-juta ton dari Rusia sehingga harga Indomie tidak akan naik," ujar figur yang juga adik dari Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto itu.

"Nah justru saya mau beritahu ke Indofood yaa bahwa kami siap suplai kebutuhan mereka berapa saja. Jangan sampai harga indomie naik."

Sebelumnya kabar kenaikan mie instan mulai santer diberitakan. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut kenaikan bahan pangan akibat perang di Ukraina menjadi salah satu katalis peningkatan harga

Sementara itu, Hashim mengaku saat ini pihaknya melalui usahanya Arsari Group telah mendapatkan izin untuk mengekspor bahan pangan seperti gandum dan jagung dari Ukraina dan Rusia. Diketahui, sebelumnya ekspor pangan dari dua wilayah itu terhambat akibat perang yang terjadi di antara kedua negara.

Menurutnya, keputusan Kyiv dan Moskow untuk memberikan kewenangan ekspor pangan pada Arsari didapatkan dari track record perusahaan itu di kedua negara. Hashim mengaku telah masuk ke kedua negara sejak masih tergabung dalam Uni Soviet di tahun 1988.

Selain itu, Hashim juga mengakui bahwa keterpilihan sebagai eksportir bahan pangan ini tak lepas dari posisi politik luar negeri Indonesia yang netral. Ini menurutnya membuat pejabat di kedua negara merasa nyaman untuk mengizinkan perusahaannya menjadi pengekspor bahan pangan baik dari Rusia maupun Ukraina.

"Kami sudah dikenal. Pejabat Rusia sudah kenal saya dan mereka ingat saya. Dan saya sering ada hubungan dengan keduataan Rusia so saya pengusaha Indonesia yang dapat dipercaya," papar konglomerat itu.

"Sejak mulainya perang Ukraina dan Rusia, kami di-approach pihak Rusia dan Ukraina karena saya juga bersahabat dengan Ukraina. Dan Indonesia ini kan dianggap negara netral, kita non-blok berarti kan prinsip luar negeri kita kan netralitas. Indonesia tidak ikut aliansi militer dengan negara manapun, tidak ada persekutuan."

"Maka sejak perang Ukraina meletus, kita dianggap netral, Pak Jokowi diterima Presiden Putin dan Zelensky kan sama-sama kita berimbang. Karena itu, baik Ukraina maupun Rusia menganggap berbisnis dengan perusahaan Indonesia itu aman dan mereka nyaman dengan hubungan kita," terangnya lagi.


(sef/sef) Next Article Saat Adik Prabowo Bicara Ekspor Ukraina Rusia & Mie Instan RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular