²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Rusia Bongkar Pihak yang Untung dan Buntung di Perang Ukraina

Tommy Patrio Sorongan, ²©²ÊÍøÕ¾
18 August 2022 12:35
A Ukrainian serviceman looks on with a binocular, as Russia's attack on Ukraine continues, at a position in Donetsk Region, Ukraine April 18, 2022.  REUTERS/Serhii Nuzhnenko
Foto: REUTERS/SERHII NUZHNENKO

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Rusia mulai menguak pihak-pihak yang diuntungkan dan dirugikan dalam ketegangan geopolitik akibat serangannya ke Ukraina. Moskow mengatakan pihak yang diuntungkan adalah Amerika Serikat (AS) dan korbannya adalah Eropa.

Dalam sebuah keterangan, duta besar Rusia di Washington Anatoly Antonov mengatakan saat ini Eropa sengsara oleh tekanan AS untuk memblokir pipa Nord Stream 2 sehingga memicu krisis energi di Benua itu.

Antonov menyebut dengan situasi yang seperti ini, AS memenangkan kemenangan bukan atas Rusia, tetapi atas industri Eropa, yang sekarang harus bergantung pada pasokan energi Negeri Paman Sam yang lebih mahal.

"Tidak peduli berapa banyak Washington mencoba menghadirkan Rusia sebagai pemasok yang tidak dapat diandalkan, ini tidak benar," kata Antonov kepada Russia-24 dalam sebuah wawancara yang disiarkan Rabu, (17/8/2022) malam.

"Masalah pembeli kami dimulai semata-mata sebagai akibat dari sanksi dan pembatasan yang diberlakukan atau diilhami oleh AS."

Ia menambahkan Rusia merupakan supplier energi yang bisa diandalkan. Antonov menjelaskan bahwa negaranya siap menyuplai energi kemanapun negara yang membutuhkan.

"Kami siap menjual kepada semua orang yang membutuhkan sumber daya yang murah dan berkualitas tinggi," tambahnya.

"Usaha AS untuk membagi pasar energi menjadi 'baik' dan 'buruk' mengarah pada destabilisasi, kenaikan harga bahan bakar dan inflasi."

Pernyataan Antonov ini mirip dengan apa yang disampaikan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev Mei lalu. Saat itu, ia mengatakan lembaga keuangan dan beberapa perusahaan AS menggunakan sanksi terhadap Rusia sebagai batu lompatan untuk berekspansi di Eropa.

"AS menggunakan konflik di Ukraina untuk memperluas ekonominya," katanya.

Rusia adalah pemasok energi yang signifikan ke Eropa, terutama gas alam. Namun setelah konflik di Ukraina, gas bersama minyak dan batu bara Rusia diembargo Benua Biru. Bahkan, beberapa diantaranya memutuskan untuk memutus pasokan energi Rusia seluruhnya dalam beberapa tahun ke depan.

Menurut kritikus, AS tertarik untuk memaksa gas Rusia keluar dari Eropa dan menggantinya dengan gas alam cair miliknya yang lebih mahal. Washington bahkan dikatakan pernah mendesak negara-negara Eropa untuk memperlambat perdagangan dengan Rusia sebelum permusuhan pecah.


(luc/luc) Next Article Tentara Putin Sukses Caplok Kota Soledar di Ukraina Timur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular