²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Awas "Flu Tomat" Mewabah di Negara Ini, Menyerang Anak-Anak

sef, ²©²ÊÍøÕ¾
26 August 2022 21:40
Ilustrasi Sakit Flu (Pexels)
Foto: Ilustrasi Sakit Flu (Pexels)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ Indonesia - "Flu tomat" mewabah di India. Bahkan penyakit langka itu telah menyerang banyak anak di negara tersebut.

Kasus pertama ditemukan 6 Mei lalu, di negara bagian Kerala. Setidaknya lebih dari 100 kasus tercatat dengan 82 di antaranya adalah anak-anak di bawah lima tahun.

Selain Kerala, kasus juga ditemukan di Tamil Nadu dan Odisha di timur. Rata-rata juga anak-anak.

Kementerian Kesehatan India mengatakan bahwa virus itu tidak mengancam jiwa. Meski begitu, pedoman pengujian dan pencegahan untuk semua negara bagian sudah dirilis minggu ini.

"Kementerian mendesak orang tua untuk ekstra waspada dalam memeriksa gejala anak-anak mereka," tulis ²©²ÊÍøÕ¾ International mengutip Times of India, Jumat (26/8/2022).

Flu tomat disebut demikian karena lepuh merah yang menyakitkan yang dihasilkannya. Diketahui ini adalah infeksi virus yang sangat menular dan mewabah melalui kontak dekat.

Gejala termasuk kelelahan, mual, muntah, diare, demam, dehidrasi, pembengkakan sendi, dan nyeri tubuh. Ada pula gejala seperti influenza umum, serta lepuh seperti tomat eponymous.

Para ilmuwan masih berusaha mengidentifikasi rute penyebab virus tersebut. Namun, mereka mengatakan "itu tidak terkait dengan SARS-CoV-2 (Covid-19) meskipun menunjukkan beberapa gejala yang sama.

Ahli menilai, kemungkinan besar virus tersebut merupakan efek samping dari chikungunya atau demam berdarah. Keduanya adalah penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk.

Ada pula yang menilai ini varian baru dari virus tangan, kaki, dan penyakit mulut. Ini adalah penyakit menular umum yang menargetkan sebagian besar anak-anak berusia satu hingga lima tahun dan orang dewasa dengan gangguan kekebalan.

"Mengingat kesamaan dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut, jika wabah flu tomat pada anak-anak tidak dikendalikan dan dicegah, penularan dapat menyebabkan konsekuensi serius dengan menyebar pada orang dewasa juga," kata artikel jurnal ilmiah Lancet.

"Solusi terbaik untuk pencegahan adalah pemeliharaan kebersihan dan sanitasi yang layak dari kebutuhan dan lingkungan sekitar serta mencegah anak yang terinfeksi berbagi mainan, pakaian, makanan, atau barang-barang lainnya dengan anak-anak lain yang tidak terinfeksi," kata artikel lagi.


(sef/sef) Next Article Waspada "Flu Tomat" di India, Begini Gejala & Penularannya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular