
Banggar DPR Desak Sri Mulyani Cs Lepas Harga Pertamax

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Badan Anggaran DPR RI mendesak pemerintah untuk segera melepas harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax sesuai keekonomian.
Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah mendesak pemerintah lantaran setelah pekan lalu, Menteri Sri Mulyani Indrawati menyampaikan Pertamax juga disubsidi.
"Pertamax itu kalau tidak keliru Rp 12.500 harga keekonomiannya Rp 16.000, Rp 4.000 besar itu subsidi kompensasinya Ibu Menteri Keuangan (Sri Mulyani)," jelas Said dalam rapat kerja di Banggar DPR, Selasa (30/8/2022).
"Kompensasi itu dinikmati Ketua Banggar, Dirjen Pajak menikmati kompensasi. Mohon dipikirkan juga kompensasi demikian dahsyat bukan hanya terhadap subsidi," kata Said melanjutkan.
Oleh karena itu, Said meminta pemerintah segera menghilangkan anggaran untuk kompensasi Pertamax dan melepaskan sesuai harga pasar atau keekonomiannya.
"Besar itu subsidi kompensasi (BBM Pertamax). Jadi dihapus saja, diubah," ujarnya.
Said juga menyarankan agar subsidi energi secara keseluruhan dihapuskan dan diganti menjadi non energi. Misalnya untuk bantuan langsung tunai (BLT), bantuan upah tenaga kerja, hingga bantuan sosial produktif bagi UMKM.
Sebelumnya, dalam konferensi pers, Jumat (26/8/2022), Sri Mulyani bilang, Pertamax tak luput dari bantuan pemerintah, karena harga yang saat ini dijual sebesar Rp 12.500 per liter, dan bukan harga sebenarnya.
Harga eceran Pertamax yang sebesar Rp 12.500 per liter tersebut, kata Sri Mulyani seharusnya dijual dengan harga Rp 17.300 per liter, dengan asumsi kurs Rp 14.750 per US$ dan harga minyak pemerintah (Indonesian Crude Price/ICP) US$ 105 per barel. Jadi, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 4.800 per liter untuk Pertamax.
"Pertamax sekalipun yang dikonsumsi mobil bagus, yang pemiliknya mampu, setiap liternya dapat subsidi Rp4.800 per liter," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers, Jumat (26/8/2022).
(cap/mij) Next Article Video: Bulan Mei, SPBU di Tanah Air Kompak Turunkan Harga BBM