
'Kiamat' Energi Bikin Ngeri, Eropa Lakukan Ini ke Warganya

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Eropa kini tengah bergelut dengan ancaman krisis energi. Sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia akibat serangannya ke Ukraina ternyata menjadi senjata makan tuan.
Melansir Reuters, pemerintah pusat Eropa mulai melakukan gerakan hemat energi, seperti mematikan lampu, menurunkan termostat, dan memasang detektor gerakan untuk mengatasi masalah ini.
Ini adalah sebagai bagian dari upaya Eropa untuk memangkas biaya dan menghindari kekurangan di musim panas mendatang untuk mengatasi pengurangan pasokan gas dari Rusia.
Eropa Tengah cukup rentan imbas kebijakan ekspor dari Rusia, dengan beberapa negara masih bergantung pada gas Moskow dan seluruh benua menghadapi lonjakan harga listrik.
Pemerintah Ceko pada Kamis (22/9/2022) mengumumkan telah melepas setengah bohlam lampu di kantor pemerintah dan menukar sisa bohlam lama dengan lampu LED yang lebih hemat. Mereka juga memasang sensor gerakan untuk mengurangi penerangan di koridor dan mematikan lampu sorot meriah dari bangunan pusat kota Praha abad ke-19.
Perdana Menteri Petr Fiala mengatakan pemanasan, biasanya sekitar 22 derajat celcius atau bahkan lebih hangat di kantor Ceko, diturunkan menjadi 19-20 celcius di dalam gedung pemerintah dan menjadi 15 celcius di koridor.
"Saya akan menekan terutama lembaga negara untuk memimpin dengan memberi contoh," kata Fiala kepada wartawan. "Kami telah mengadopsi paket tindakan ... untuk menghemat antara 17% dan 20% dari energi yang diperlukan."
Kantor kepresidenan mengatakan akan menurunkan pemanas dan mematikan lampu sorot di Kastil Praha yang ikonik dan katedralnya pada pukul 10 malam, bukan tengah malam. Sementara Kementerian Perindustrian mengurangi jumlah lemari es yang digunakan.
Di Hungaria, pemerintah telah memerintahkan lembaga negara dan perusahaan untuk mengurangi konsumsi gas sebesar 25% dibandingkan tahun sebelumnya, kecuali rumah sakit dan lembaga sosial.
Lampu juga akan padam di istana parlemen Rumania, gedung terbesar kedua di dunia setelah Pentagon Amerika Serikat, kata parlemen awal bulan ini. Lampu luar ruangan akan dikurangi setengahnya dan pencahayaan meriah akan dipotong menjadi dua jam per malam.
Pemerintah Polandia menginstruksikan berbagai cabangnya untuk mengurangi konsumsi listrik sebesar 10%.
Setelah bekerja, petugas harus mematikan komputer mereka dan memutuskan pengisi daya, dan mereka hanya dapat mencetak dokumen yang diperlukan. Di Kementerian Keuangan, air mancur dimatikan dan penerangan gedung dibatasi hanya dua jam pada akhir pekan.
Warsawa juga mengganti sekitar 38.000 bohlam lampu jalan dengan lampu LED.
Penghematan dan berbagai batasan biaya nasional mungkin masih belum dapat dilakukan di semua tempat yang memerlukan pemanasan atau pendinginan saat beroperasi, seperti universitas atau lapangan olahraga.
Di Republik Ceko, sebuah survei terhadap lebih dari 500 klub olahraga menunjukkan 61% dari mereka yang menggunakan tempat-tempat dalam ruangan seperti kolam renang, gelanggang es, gimnasium atau aula menghadapi ancaman eksistensial karena biaya energi telah meningkat sebesar 135%.
(tfa/luc) Next Article Ramai-Ramai Batu Bara Cs Kembali Diburu Raksasa Energi Eropa