²©²ÊÍøÕ¾

Geger 'Harta Karun' Bermunculan, Proyek Jalan Tol Dihentikan?

Emir Yanwardhana, ²©²ÊÍøÕ¾
29 September 2022 10:25
Situs di sekitar tol Pandaan-Malang. (Foto: detikjatim/Muhammad Aminudin)
Foto: Situs di sekitar tol Pandaan-Malang. (Foto: detikjatim/Muhammad Aminudin)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Beberapa waktu ini ramai penemuan peninggalan bersejarah di jalur proyek MRT Jakarta Fase 2 Bundaran HI-Ancol.  Ternyata tak berhenti di situ. 

Artefak atau objek bersejarah juga ditemukan di jalur-jalur proyek jalan tol. Tepatnya, di ruas tol Solo-Yogyakarta. Saat proses konstruksi, ditemukan sebuah batu Yoni, pada trase pembangunan tol yang ada di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo Klaten.

Penemuan objek cagar budaya ini pun berdampak pada proses pembangunan jalan tol yang tengah berlangsung. 

Yoni yang dikenal oleh warga dengan sebutan Candi Asu ditemukan itu tersebar di kebun dan sawah yang diperkirakan sudah ada sejak ribuan tahun lalu.

Bergeser ke Jawa Timur, di lokasi pembangunan tol Pandaan-Malang juga ditemukan beberapa situs kuno pada jalur proyek trase tol. Situs pertama ditemukan sejak 2012 silam, yang berada di wilayah Saradan Madiun.

"Di sana dulu ditemukan struktur batu bata bersama kolam kecil seperti petirtaan di wilayah Saradan sekitar tahun 2012," ujar Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho, mengutip Detikcom.

Tidak hanya berhenti di situ, situs kedua ditemukan pada wilayah Beji, kabupaten Pasuruan. Situs itu berupa petirtaan yang sebelumnya pernah diperbaiki pada zaman kolonial Belanda.

Kemudian ditemukan juga petirtaan atau saluran air yang berada di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis. Menurut Wicaksono temuan saluran kemungkinan berasal dari masa pra Majapahit.

Tidak hanya situs kuno, dalam proyek ini juga ditemukan beberapa benda kuno, seperti ratusan koin logam kuno dan pecahan keramik dari China.

Komplek rumah situs Wonoboyo di Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Klaten terkena proyek jalan tol Yogya-Solo. (detikcom/Achmad SyauqiFoto: Komplek rumah situs Wonoboyo di Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Klaten terkena proyek jalan tol Yogya-Solo. (detikcom/Achmad Syauqi
Komplek rumah situs Wonoboyo di Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Klaten terkena proyek jalan tol Yogya-Solo. (detikcom/Achmad Syauqi

Proyek Tol Dihentikan?

Lalu, bagaimana dampaknya terhadap pengerjaan proyek tol yang tengah berlangsung?

Melihat adanya penemuan artefak di jalur tol Solo-Yogyakarta, membuat desain tol diubah sehingga pembangunan trase tol yang tadinya dilakukan menapak diubah menjadi melayang.

"Salah satu penyesuaian desain tol yang pernah dilakukan untuk di wilayah Jawa Tengah adalah adanya rekayasa konstruksi jalan tol yang semula at grade menjadi elevated (melayang) untuk menghindari situs Yoni yang ada di desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah," mengutip laman PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), Kamis (29/9/2022).

Begitu juga dengan proyek tol Pandaan-Malang, Jawa Timur. Lokasi ditemukannya beberapa situs kuno pada jalur proyek trase tol. Situs pertama ditemukan sejak 2012 silam, yang berada di wilayah Saradan, Madiun.

Menurut Wicaksono situs itu langsung diekskavasi dan dikoordinasikan dengan Bina Marga. Sehingga muncul kesepakatan ruas tol dibangun melayang atau menggunakan fly over.

Mengutip keterangan di situs resmi Bina Marga, dengan penemuan situs ini dan hasil interpretasi para arkeolog, maka trase jalan tol diputuskan untuk menghindari situs dan harus digeser ke arah sungai.

Dampak dari pergeseran ini adalah diperlukannya konstruksi penguatan lereng sungai untuk menjaga badan jalan tidak tergerus oleh arus sungai.


(dce/dce) Next Article Heboh! Penemuan 'Harta Karun' di Proyek Tol di Jawa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular