
Izinkan Turis Masuk, Ratusan Restoran di Jepang Malah Tutup

Jakarta, CNCB Indonesia - Jepang kembali membuka pintunya bagi pengunjung internasional pekan ini, setelah lebih dari dua tahun menutup diri akibat pandemi Covid-19. Negeri Sakura berharap ledakan pariwisata dapat membantu membangkitkan perekonomian kembali.
Jepang sendiri kembali memberlakukan perjalanan bebas visa ke puluhan negara pada Selasa lalu. Perdana Menteri Fumio Kishida mengandalkan pariwisata untuk membantu memperkuat perekonomian dan menuai beberapa manfaat dari penurunan yen ke level terendah 24 tahun.
Namun masuknya para pelancong terjadi saat Jepang kekurangan staf pekerja di hotel dan masih banyak toko-toko yang tutup di banyak lokasi.
Bandara Narita, bandara internasional terbesar di Jepang yang berada sekitar 70 kilometer dari kota Tokyo, tetap sepi pengunjung. Sekitar setengah dari 260 toko dan restoran masih tutup.
Amina Collection Co telah menutup tiga toko suvenirnya di Narita dan kemungkinan tidak akan membukanya kembali hingga musim semi mendatang, kata Presiden Sawato Shindo.
Perusahaan merelokasi staf dan pasokan dari bandara ke lokasi lain dalam rantai 120 tokonya di seluruh Jepang karena memfokuskan kembali pada pariwisata domestik selama pandemi.
"Saya tidak berpikir akan ada kembalinya situasi pra-pandemi secara tiba-tiba. Pembatasan (Jepang) masih cukup ketat dibandingkan dengan negara lain," kata Shindo, melansir Reuters, Senin (10/10/2022).
Sementara, Jepang masih menganjurkan agar orang memakai masker di dalam ruangan dan menahan diri untuk tidak berbicara keras. Kabinet pada hari Jumat menyetujui perubahan peraturan hotel sehingga mereka dapat menolak tamu yang tidak mematuhi pengendalian infeksi selama wabah.
"Banyak pekerja jasa menemukan kondisi kerja dan upah yang lebih baik di bidang lain selama dua tahun terakhir, jadi memikat mereka kembali mungkin sulit", kata seorang konsultan perusahaan pariwisata yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
"Industri perhotelan sangat terkenal dengan upah rendah, jadi jika pemerintah menghargai pariwisata sebagai industri utama, dukungan keuangan atau subsidi mungkin diperlukan," tambahnya.
Menurut data firma riset pasar Teikoku Databank, hampir 73% hotel di seluruh negeri mengatakan mereka kekurangan pekerja tetap pada Agustus, naik dari sekitar 27% setahun sebelumnya.
Sementara lebih dari setengah juta pengunjung telah datang ke Jepang sejauh ini pada tahun 2022, dibandingkan dengan rekor 31,8 juta pada tahun 2019. Pemerintah memiliki target 40 juta pada tahun 2020 yang disesuaikan dengan Olimpiade Musim Panas sampai keduanya dibatalkan oleh virus corona.
(dce) Next Article Jepang Mulai Sambut Turis Asing dari 4 Negara, Ada RI?