²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Serangan Putin Bawa Petaka, 1 Juta Rumah Ukraina Gelap Gulita

Thea Fathanah Arbar, ²©²ÊÍøÕ¾
24 October 2022 19:52
Serangan Rusia ke Ukraina pada Sabtu (22/10/2022) telah membuat negara itu mengalami mati lampu besar-besaran. Pasalnya, Moskow dilaporkan juga menyasar fasilitas energi dan kelistrikan negara itu. (Getty Images/Christian Ender)
Foto: Serangan Rusia ke Ukraina pada Sabtu (22/10/2022) telah membuat negara itu mengalami mati lampu besar-besaran. Pasalnya, Moskow dilaporkan juga menyasar fasilitas energi dan kelistrikan negara itu. (Getty Images/Christian Ender)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Serangan Rusia ke Ukraina sejak pekan lalu telah membuat negara itu mengalami mati lampu besar-besaran. Pasalnya, Moskow dilaporkan juga menyasar fasilitas energi dan kelistrikan negara itu.

Wakil Kepala Kepresidenan Ukraina, Kyrylo Tymoshenko, mengatakan serangan Rusia telah menyebabkan lebih dari 1 juta rumah di negara itu kehilangan akses listrik. Ini meliputi sejumlah wilayah di antaranya Khmelnytskyi, Mykolaiv, Volyn, Cherkasy, Rivne, Kirovohrad dan Odesa.

"Perbaikan di wilayah ini sedang berlangsung," katanya dikutip dari The Kyiv Independent dan ²©²ÊÍøÕ¾ International, Senin (24/11/2022).

Hal sama juga dikatakan operator jaringan listrik milik negara Ukrenergo. Skala kerusakan sebanding atau mungkin melebihi konsekuensi dari serangan pada 10-12 Oktober.

"Serangan Rusia telah memaksa perusahaan untuk memberlakukan pembatasan pasokan listrik di seluruh negeri. Ini menyangkut oblast Kyiv, Chernihiv, Cherkasy, Zhytomyr, Sumy, Kharkiv, Poltava, Dnipropetrovsk, Zaporizhzhia, dan Kirovohrad, serta kota Kyiv," ujar perusahaan tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mendesak warganya untuk berhati-hati dengan penggunaan listrik mereka. Pasalnya 30% dari dari pembangkit listrik di negara itu hancur dalam seminggu.

"Kita harus mengkonsumsi listrik dengan sangat sadar. Harap ingat untuk membatasi penggunaan peralatan yang tidak perlu dan menghabiskan energi ... Perlu benar-benar hemat dengan konsumsi energi di ruang publik," katanya.

Sementara itu sejumlah warga Ukraina mengaku bak hidup dalam petaka. Mereka frustasi dengan keadaan ini, mengaku kelelahan dan emosi.

"Kami tidak punya listrik. Kami tidak punya bensin di separuh gedung kami. Saya punya anak kecil dan saya tidak bisa memasak. Saya tidak bisa memberinya makan. Ini sangat buruk," kata seorang warga bernama Ksenia.

"Saya tidak bisa bekerja karena pekerjaan saya online. Saya butuh listrik, tetapi saya belum mendapatkannya. Jadi pada akhir bulan ini, saya berharap bisa mendapatkan uang untuk membeli makanan untuk keluarga saya," jelasnya.

Sementara Serhii seorang warga Ukraina yang lain mengaku mereka pasti bisa melewati hal ini. Saat pemadaman dilakukan, warga bergabung membeli genset dan kayu bakar.

 "Saya rasa kita masih bisa hidup di sini," tegasnya."Kita akan bertahan," tambahnya lagi dikutip Sky News.


(tfa/sef) Next Article Perang Berlanjut! Rusia Kirim Rudal ke Ukraina, Listrik Langsung Padam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular