²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Xi Jinping Presiden China 3 Periode, Ini Tanggapan Resmi AS

luc, ²©²ÊÍøÕ¾
25 October 2022 07:20
BEIJING, CHINA - DECEMBER 02: Chinese President Xi Jinping speaks with Russian President Vladimir Putin via a video link, from the Great Hall of the People on December 2, 2019 in Beijing, China. (Photo by Noel Celis - Pool/Getty Images)
Foto: Getty Images/Pool

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Amerika Serikat (AS) memberikan tanggapan atas terpilihnya Xi Jinping sebagai Presiden China untuk periode ke-3 dalam pengukuhan usai kongres Partai Komunis. Hubungan kedua negara menjadi sorotan utama.

AS menekankan pentingnya menjaga jalur komunikasi tetap terbuka. Bahkan, Gedung Putih pun telah menegaskan kembali fokus pemerintahan Joe Biden untuk mengelola secara bertanggung jawab persaingan dengan China dan keinginan untuk bekerja sama di bidang yang menjadi kepentingan bersama.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan pada pengarahan rutin bahwa kongres partai tidak akan membawa perubahan dalam pendekatan AS ke China.

"Kami mencatat kesimpulan dari Kongres Partai Komunis ke-20 dan kami akan menyambut kerja sama RRT di mana kepentingan kami selaras, dan itu termasuk kerja sama dalam perubahan iklim dan kesehatan global, kontra narkotika, non-proliferasi juga," katanya, menekankan bahwa itu adalah "mungkin hubungan bilateral paling penting yang kita miliki", dikutip Reuters, Selasa (25/10/2022).

Terpisah, juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Presiden Joe Biden dan Xi Jinping telah berbicara lima kali sebagai pemimpin, tetapi mengatakan dia tidak memiliki apapun untuk dibagikan tentang kemungkinan pertemuan langsung pertama sebagai pemimpin pada KTT G20 di Indonesia bulan depan.

"Kami terus berupaya menjaga jalur komunikasi tetap terbuka, termasuk di tingkat pimpinan," ujarnya. "Kami percaya penting untuk menjaga percakapan itu terus berlanjut dan kami akan terus melakukannya."

Xi mengamankan masa jabatan kepemimpinan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya pada hari Minggu dan memperkenalkan badan pemerintahan tertinggi yang dipenuhi dengan loyalis, memperkuat posisinya sebagai penguasa paling kuat di China sejak Mao Zedong.

Selama masa jabatan Xi, hubungan China dengan Washington telah anjlok dan kekhawatiran telah meningkat bahwa dua negara adidaya dengan ekonomi terbesar di dunia dapat terlibat dalam konflik atas Taiwan.


(luc/luc) Next Article Xi Jinping Presiden China 3 Periode, Ini Dampaknya bagi Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular