²©²ÊÍøÕ¾

Ini Dia Beda Modal SPBU Pertamina & Shell Cs, Siapa Termurah?

Wilda Asmarini, ²©²ÊÍøÕ¾
26 October 2022 14:55
Infografis, Siapa Jual BBM Paling Murah?
Foto: ilustrasi Petugas SPBU (Edward Ricardo/ ²©²ÊÍøÕ¾)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Besarnya pasar atau konsumen Bahan Bakar Minyak (BBM) di Tanah Air tak ayal turut mendorong bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), tak hanya milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina (Persero), namun juga badan usaha swasta, seperti Shell Indonesia dan juga ExxonMobil.

Adapun bisnis SPBU ini kini tidak hanya dioperasikan dan dimiliki oleh perusahaan besar tersebut, namun juga membuka peluang kemitraan untuk perorangan bisa berbisnis pom bensin ini.

Selain SPBU skala besar, badan usaha penyalur BBM ini kini juga merambah ke SPBU skala kecil, seperti Pertashop yang diinisiasi Pertamina, lalu ada juga Mobil Indostation yang dipelopori ExxonMobil, hingga Shell juga membangun SPBU modular.

Lantas, berapa modal yang dibutuhkan untuk membangun dan memulai bisnis SPBU skala mini tersebut?

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) DPD III Juan Tarigan mengatakan, modal yang dibutuhkan untuk menjadi mitra Pertashop yang diinisiasi Pertamina bervariasi. Hal itu tergantung dari paket yang diambil.

Namun yang pasti, untuk memulai bisnis Pertashop modal awal yang dibutuhkan yakni sebesar Rp 250 juta.

"Untuk rincian saya nggak pegang saat ini, tapi kalau biaya investasi kurang lebih sekitar Rp 250 juta di luar tanah," ungkap Juan kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (25/10/2022).

Untuk diketahui, modal awal yang dibutuhkan tersebut setara dengan harga Toyota Avanza 2022. Adapun harga Toyota Avanza tipe 1.3 E CVT yakni Rp 247,8 juta.

Namun ternyata, modal Rp 250 juta itu hanya untuk satu jenis skema kerja sama. Pertamina juga membuka setidaknya tiga skema kerja sama kemitraan Pertashop, apa saja? Berikut rincian modal dan syarat berbisnis SPBU Pertamina hingga Shell dan Exxon:

- Pertamina

Mengutip laman web Pertamina, perusahaan migas pelat merah ini setidaknya menawarkan tiga jenis skema dan spesifikasi bagi calon mitra yang tertarik memiliki bisnis SPBU mini alias Pertashop, antara lain sebagai berikut:

1. Gold

Modal yang dibutuhkan yakni sebesar Rp 250 juta

Rinciannya:
- Modal pembelian produk (Pertamax): Rp 20 juta (Rp8.150 x 2.000 liter/hari + biaya lain-lain)
- Keuntungan/liter: 850/liter (untuk sales 1-1.000 liter/hari)
- Estimasi pendapatan/hari: minimal 400 liter/hari
- Estimasi pengembalian modal maksimal 5 Tahun (tergantung pendapatan penjualan)

2. Platinum

Modal yang diperlukan Rp 400 juta

- Modal pembelian produk (Pertamax): Rp70 juta (Rp8.400 x 8.000 liter/hari + biaya lain-lain)
- Keuntungan/liter: 600/liter (untuk sales min 1.001- 3.000 liter/hari)
- Estimasi pendapatan/hari: minimal 1.000 liter/hari
- Estimasi pengembalian modal maksimal 4 tahun (tergantung pendapatan penjualan)
- Dimungkinkan menjual LPG Bright Gas dan Pelumas Pertamina

3. Diamond

Modal yang diperlukan Rp 500 juta

- Modal pembelian produk (Pertamax): Rp70 juta (Rp8.565 x 8.000 liter/hari + biaya lain-lain)
- Keuntungan/liter: 435/liter (untuk sales > 3.000 liter/hari)
- Estimasi pendapatan/hari: minimal 3.000 liter/hari
- Estimasi pengembalian modal maksimal 3 Tahun (tergantung pendapatan penjualan)
- Dimungkinkan menjual LPG Bright Gas dan Pelumas Pertamina

Adapun syarat bagi calon mitra untuk memiliki bisnis Pertashop diantaranya yakni:
- WNI yang memiliki izin usaha (UD, Koperasi, CV, PT, atau badan usaha lainnya)
- Memiliki kelengkapan administrasi yang masih berlaku (KTP, NPWP, dan akta pendirian perusahaan)
- Memiliki/ menggunakan lahan yang akan digunakan Pertashop
- Mendapatkan rekomendasi dari Kepala Desa Setempat
- Memiliki modal sesuai dengan tipe Pertashop yang dianjurkan (Gold/Platinum/Diamond)

Sebagai catatan: selain dengan dana pribadi, pendanaan modal Pertashop dapat menggunakan:
a. Menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
b. Kredit lainnya

- Shell Indonesia

Shell Indonesia membuka dua jenis program kemitraan bisnis SPBU, yakni Program Kemitraan Retailer dan Program Kemitraan Dealer.

1. Program Kemitraan Retailer:
Status bersifat mitra pengelola di mana pemilik SPBU yakni Shell Indonesia.
Investasi awal: Rp 500 juta tanpa aset tanah.
Skema investasi:
- Shell menyediakan tanah, bangunan, peralatan utama, dan stok bahan bakar
- Mitra pengelola SPBU
Estimasi jangka waktu pengembalian modal: 2-3 tahun

2. Program Kemitraan Dealer:
Status bersifat mitra pemilik di mana pemilik SPBU yaitu pihak mitra.
Investasi awal: Modal mulai Rp 1,5 miliar dengan aset tanah.
Skema investasi:
- Shell berinvestasi di peralatan utama (fuel system & electrical)
- Mitra menyediakan tanah, bangunan, dan mengelola SPBU.
Estimasi jangka waktu pengembalian modal: 4-6 tahun.

- Mobil Indostation

ExxonMobil bersama Indomobil menginisiasi bisnis SPBU skala mini atau biasa dikenal Mobil Indostation Mikrosite.
Bisnis pom bensin Mikrosite ini juga membuka kemitraan dengan pihak individu.
Modal: Rp 150 juta dan lahan dengan luas minimal 200 m2.
Produk yang dijual berupa Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya jenis bensin dimulai dengan oktan (RON) 92.


(wia) Next Article Jual Avanza Ternyata Bisa Jadi Modal Pom Bensin Pertamina lho

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular