
Sejarah Tercipta! Ini Proyek KPBU Ramah Lingkungan Pertama RI

Badung, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakat (PUPR) menyiapkan tiga pilot project berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG) yang ramah lingkungan. Ketiga proyek ini nantinya akan menerapkan kerangka kerja dan manual ESG untuk sektor infrastruktur yang telah diluncurkan dalam rangkaian menuju Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Sabtu (12/11/2022).
Ketiga sektor itu adalah bendungan multipurpose Merangin, Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) pabrik vaksin di Cikarang dan Public Housing Cisaranten, di Karawang.
"Paralel nanti kita akan kerahkan ke semua proyek KPBU yang diinisiasi oleh PUPR baik itu air minum, sumber daya air, jalan tol dan public housing," kata Dirjen Pengelolaan, Pembiayaan, dan Risiko (PPR) Suminto dalam konferensi pers peluncuran framework dan manual ESG di Jimbaran, Bali.
Adapun, manual ESG ini nantinya akan digunakan untuk proyek KPBU dan panduan ini akan diterapkan oleh investor dalam setiap proyek tersebut. Seperti diketahui, proyek-proyek dengan skema KPBU, biasanya proyek itu disiapkan menggunakan fasilitas dari APBN dalam bentuk Project Development Fund [PDF] atau liability to payment atau project guarantee.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan prinsip atau formula ini tentu mengikuti apa yang disebut standard best practice secara global.
"Jadi dalam hal ini kami tidak membuat standar sendiri, meskipun tadi ada yang disebut global...Social, enviromental, dan governance itu ada prinsip yang diterapkan secara global dari lembaga-lembaga yang juga memiliki bisnis di bidang pembangunan infrastruktur," ungkap Sri Mulyani dalam kesempatan yang sama.
Menurut Sri Mulyani, setiap kualitas proyeknya, dan keuangannya harus memenuhi prinsip ESG tersebut sehingga hal ini akan memudahkan investor.
"Indonesia, dalam hal ini IIF, Kementerian PUPR, dan semua proyek yang dibiayai dengan KPBU, kalau sudah mendapatkan reputasi, memiliki prinsip ESG yang terbukti, maka dia akan banyak bisa menarik financing secara lebih mudah," papar Sri Mulyani.
"Karena tadi investor tidak perlu lagi bertanya mengenai kualitas dari proyek tersebut."
Sri Mulyani berharap proyek ESG akan menarik banyak investor hingga pada akhirnya akan mengurangi penggunaan APBN.
(cha/cha) Next Article Infrastruktur Bali Siap Sambut Biden-Xi Jinping Cs di KTT G20
