²©²ÊÍøÕ¾

Badung, ²©²ÊÍøÕ¾ - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengungkapkan pada Juni lalu negara-negara G7 sepakat meluncurkan The Partnership for Global Infrastructure and Investment yang akan memobilisasi US$ 600 miliar dalam lima tahun ke depan. Angka ini ditujukanÌý³Ü²Ô³Ù³Ü°ìÌýmeningkatkan infrastruktur berkelanjutan, inovatif, dan berkualitas negara miskin dan berkembang.

"Saya berbicara dengan Kanada, langkah ini merupakan kewajiban kami untuk membantu negara yang semula tidak memiliki masalah kesehatan tapi sekarang menghadapi masalah besar," kata Biden dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Selasa (15/11/2022).

Dia juga menekankan investasi ini didorong oleh kebutuhan pembangunan yang spesifik di setiap negara mitra, sehingga bisa memberikan hasil yang maksimal bagi masyarakat.

"Dengan kemitraan ini, kami juga sudah meluncurkan project baru dengan negara G20 dan lainnya, dan kolaborasi cara baru untuk menghadapi perubahan iklim, ketahanan energi, dan konektivitas digital, infrastruktur kesehatan, hingga kesetaraan gender," ungkapnya.

Biden mengatakan akselerasi investasi yang dilakukan menitikberatkan pada transisi energi dan energi bersih di masa depan, juga untuk menghadapi krisis akibat perubahan iklim.

"Kita harus memastikan bahwa ini bermanfaat buat semuanya, bukan cuma negara maju," tegasnya.

Baca: Jokowi Beberkan Kunci Negara Berkembang Tangguh Tahan Resesi

(rah/rah) Next Article Biden Tiba di Bali, Siap Ketemu Xi Jinping di KTT G20