²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Pilu 'Kiamat' Inggris, Warga Sakit-sakitan, Cuti Tak Diambil

Tommy Patrio Sorongan, ²©²ÊÍøÕ¾
23 November 2022 13:00
CAMBORNE, ENGLAND - NOVEMBER 01: Members of the public look through free clothes at a warm bank provided by Camborne Parish Church on November 1, 2022 in Camborne, United Kingdom. With the cost of living crisis and increase in energy bills affecting households across the UK this winter, many councils are opening safe, heated spaces where people who can't afford to heat their homes can spend time. These spaces are known as warmth or warm banks and charities say that they should only be a short-term fix to the issues facing people and not the long-term solution as foodbanks have become. (Alex McBride/Getty Images)
Foto: (Getty Images/Alex McBride)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Sejumlah pengidap penyakit di Inggris memutuskan untuk terus bekerja dan tidak mengambil cuti. Hal ini terjadi saat biaya energi di negara itu melambung mendekati musim dingin.

Kamila Hawthorne, Ketua Royal College of GPs, menyebutkan banyak yang melaporkan kesehatan mental yang memburuk akibat tekanan keuangan.

Biaya makanan yang melonjak juga menyebabkan peningkatan kelelahan, sariawan, dan otot yang lemah, dengan orang-orang kekurangan vitamin utama karena mereka tidak mampu makan apa pun selain pola makan yang buruk.

"Begitu banyak pasien yang mengalami masalah fisik dan psikologis yang kompleks terkait dengan kemiskinan, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak atau perumahan yang buruk sehingga dokter menderita secara psikologis karena ketidakmampuan mereka untuk mengambil tindakan yang diperlukan," katanya kepada The Guardian, Rabu (23/11/2022).

Hawthrone, yang juga seorang dokter umum di lembah Welsh, memperingatkan bahwa penyakit yang terkait dengan meningkatnya tekanan pada anggaran rumah tangga juga akan makin membebani layanan dokter keluarga yang sudah kewalahan.

Itu terjadi ketika petugas medis terkemuka memperingatkan bahwa lebih banyak dokter yang meninggalkan profesinya daripada memasukinya.

"Peserta baru yang memasuki profesi tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan yang terus meningkat," tambahnya.

"Baru-baru ini saya memiliki pasien yang menolak catatan sakit karena mereka tidak mampu untuk tidak bekerja. Cukup sering, ketika jelas bahwa seseorang membutuhkan waktu istirahat, mereka tidak mau mengambilnya."

"Ini adalah orang-orang yang idealnya, secara medis, tidak boleh bekerja [karena] mereka memiliki kondisi kronis seperti asma atau diabetes, tetapi cukup sering mengalami masalah kesehatan mental, masalah kesehatan mental yang cukup parah, saya (melihat) beberapa kasus yang benar-benar terjadi membutuhkan sedikit kedamaian dan ketenangan untuk mencoba dan membantu mereka menjadi lebih baik."

Melonjaknya harga makanan dan energi telah membuat beberapa pasien tidak mampu membayar transportasi untuk menghadiri janji ke dokter umum yang ia kunjungi untuk perawatan yang telah dipesan sebelumnya.

Komentar Hawthrone sendiri muncul saat Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak memperingatkan bahwa musim dingin ini akan "menantang" bagi Inggris sebagai akibat dari kenaikan harga yang cepat, pemogokan, dan penantian panjang dalam sistem perawatan nasional.

PM mengatakan kepada kabinet pada pertemuan mingguan mereka pada hari Selasa bahwa bulan-bulan mendatang akan membahas kesengsaraan yang meluas saat mereka membahas bagaimana meringankan krisis.

"Menantikan musim dingin, PM mengatakan ini akan menjadi periode yang menantang bagi negara yang disebabkan oleh gempa susulan dari pandemi global dan konflik yang sedang berlangsung di Ukraina," papar salah satu sumber Downing Street.


(luc/luc) Next Article 'Kiamat' Inggris Makin Ngeri, Anak-Anak Terpaksa Kunyah Karet

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular