²©²ÊÍøÕ¾

Miris! Pabrik Pupuk BUMN Seret Bahan Bakar di Negara Kaya Gas

pgr, vns, ²©²ÊÍøÕ¾
09 December 2022 14:53
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), melalui anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia (Gagas), mulai melayani sektor industri di pulau Madura, Jawa Timur.
Foto: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), melalui anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia (Gagas), mulai melayani sektor industri di pulau Madura, Jawa Timur. (dok: PGN)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Industri pupuk tanah air dikabarkan sedang kebingungan mencari pasokan bahan bakar yakni gas untuk kebutuhan utama mesin produksi pupuknya. Hal ini sebelumnya diucapkan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir yang bilang bahwa PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) kesulitan mendapatkan gas sehingga mengancam produksi pupuk perusahaan.

Tak hanya Menteri Erick, Direktur Portofolio dan Pengembangan Bisnis Pupuk Indonesia, Jamsaton Nababan juga membenarkan hal itu. Ia mengatakan bahwa suplai gas yang seharusnya bisa dipakai untuk Pabrik pada bulan Januari ini belum bisa diperoleh.

Alasannya karena suplai gas dari Liquefied Natural Gas (LNG) yang sebelumnya direncanakan dipasok dari BP Tangguh tidak bisa terlaksana karena BP Tangguh baru bisa suplai LNG pada April 2026.

"Sedangkan gas pipa masih shortage belum bisa memenuhi semua kebutuhan untuk PIM. Kalau mengharapkan suplai gas LNG dari Tangguh, memang jelas tidak bisa terpenuhi semua kebutuhan, sedangkan suplai gas yang ada di sekitar Aceh sangat terbatas," ungkap Jamsaton kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Jumat (9/12/2022).

Oleh karena itu, kata Jamsaton, pihaknya saat ini sedang mengusahakan untuk mencari alternatif sumber LNG baik dari dalam negeri maupun luar negeri. "Kami sedang mencari alternatif," tandas Jamsaton

Sebelumnya, Menteri BUMN erick Thohir menyebutkan bahwa pabrik utama produksi pupuk milik PT PIM terancama mati lantaran kesulitan mendapatkan pasokan gas. "Mengenai Aceh, yang pasti yang sekarang kita didorong oleh pemerintah memastikan PIM ini tetap produksi dan kami juga masih kesulitan gas terus terang. Ini Januari bisa mati lagi kalau gasnya belum dapat lagi," ujar Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI di ruang rapat Komisi VI DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/12/2022).

Mengacu data PT Pupuk Indonesia (Persero) bahwa PIM-1 mempunyai kebutuhan gas sebesar 55 MMSCFD dan telah mendapatkan alokasi dari LNG Tangguh sampai tahun 2024 sebanyak 5 kargo, sesuai dengan Kepmen ESDM No, 134K/2021.

SVP Corporate Communication Pupuk Indonesia, Jay Laksana menyatakan, saat ini memang ada kendala pasokan dari LNG Tangguh. "Namun kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, SKK Migas, dan juga didukung oleh Kementerian BUMN untuk bisa mendapatkan pengganti alokasi gas tersebut untuk tahun 2023, baik itu berupa pengalihan dari sumber gas lain, maupun melalui mekanisme impor gas," ungkap dia.

"PIM-1 sejak tahun 2012 berhenti beroperasi, namun berkat dukungan Kementerian ESDM, di awal tahun ini kita berhasil melakukan reaktivasi atau dihidupkan kembali," tandas dia.

Dikonfirmasi akan suplai gas ke PT PIM ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif buka suara. Ia bilang, pihaknya belum diberitahu akan kekurangan pasokan gas itu. "Bagaimana bisa menyediakan gas untuk Pupuk Iskandar Muda. Jadi kan memang suplainya sebetulnya direncakan dari hasil produksi LNG Tangguh. Sementara itu, pas kebetulan waktu itu Kaltim 5 kan shutdown jadi ada dua kargo LNG tuh yang dialihkan dari gasnya Kaltim 5," ungkap Menteri Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (9/12/2022).

Menteri Arifin mendengar kabar bahwa Pupuk Kaltim 5 kabarnya akan mengimpor gas ke Oman. Oleh karena itu ia mempertanyakan kegiatan impor tersebut jadi atau tidak. "Nah makanya bagaimana impornya jadi apa kagak. Nah sekarang tiba-tiba mau mati, kita gak dikasih tau. Sekarang SKK Migas sedang mennghitung lagi," tandas Menteri Arifin.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto juga merespon mengenai seretnya pasokan gas untuk PT PIM. Ia bilang bahwa sebelumnya manajemen PT PIM sendiri merencanakan untuk mendapatkan pasokan gas dari impor. "Tapi kan engga berhasil, tapi di dalam negeri gasnya tersedia kok, engga ada masalah, engga ada masalah harusnya volumenya," ungkap Dwi ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (9/12/2022).

Bahkan, Dwi mengatakan bahwa volume LNG untuk kebutuhan pabrik pupuk itu hanya tinggal memannage sesuai dengan kebutuhannya. "Kapan gasnya tersedia kan tinggal di integrasikan itu, dan itu gak sulit karena di Aceh ada storage arun yang bisa jadi persediaan kalau pemakainya di PIM seperti apa," tandas Dwi.

Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), status per 31 Desember 2021, Indonesia memiliki cadangan terbukti (proven reserves) gas alam sebesar 34,64 triliun kaki kubik (TCF). Bila digabungkan dengan data cadangan potensial (potential reserves), berdasarkan data Kementerian ESDM status 1 Januari 2021, total cadangan gas RI mencapai 60,61 TCF.

Mengacu data Kementerian ESDM, penggunaan gas dalam negeri mencapai 64,32% dari total produksi gas nasional pada 2021. Selain itu, total penyaluran gas tahun 2021 terdapat sebesar 5.734 miliar British thermal unit per hari (BBTUD).

Pada 2021, realisasi lifting gas sebesar 981,98 ribu barel setara minyak per hari atau 5.501 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Pemanfaatan gas bumi untuk domestik terbesar untuk sektor industri yakni mencapai 26,68%. Kemudian, disusul pupuk 12,73%, kelistrikan 11,88%, domestik LNG 8,38%, lifting minyak dan gas bumi 2,93%, LPG domestik 1,54%, gas kota 0,15%, dan Bahan Bakar Gas (BBG) 0,07%.

Sementara sisanya 35,64% masih diekspor, yakni 22,57% untuk ekspor LNG dan 13,13% ekspor gas alam pipa.


(pgr/pgr) Next Article SKK Migas Jamin Suplai Gas Untuk Pabrik Pupuk 2023 Terpenuhi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular