²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

NATO Warning! Perang Rusia vs Ukraina Bisa Jadi Rusia vs NATO

sef, ²©²ÊÍøÕ¾
10 December 2022 15:00
Jens Stoltenberg, NATO (AP/Olivier Matthys)
Foto: Jens Stoltenberg, NATO (AP/Olivier Matthys)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kepala NATO mengungkapkan kekhawatiran bahwa pertempuran di Ukraina dapat lepas kendali. Ini bahkan bisa menjadi perang antara Rusia dan NATO.

"Jika ada yang salah, mereka bisa menjadi sangat salah," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam wawancara dengen media Norwegia NRK, dikutip ²©²ÊÍøÕ¾ International, Sabtu (10/12/2022).

"Ini adalah perang yang mengerikan di Ukraina," tambahnya.

"Itu juga perang yang bisa menjadi perang penuh, yang menyebar menjadi perang besar antara NATO dan Rusia," tegasnya.

Stoltenberg, yang mantan perdana menteri (PM) Norwegia, mengatakan tidak ada keraguan akan kemungkinan perang besar-besaran terjadi. Karenanya kata dia, penting untuk menghindari konflik yang melibatkan lebih banyak negara di Eropa.

"Kami sedang mengusahakannya setiap hari untuk menghindari itu," tegasnya.

Pernyataan Stoltenberg terjadi saat Presiden Rusia Vladimir Putin kembali muncul dengan pernyataan terbaru soal nuklir. Jumat, ia melontarkan bahwa Rusia, dapat secara resmi mengubah doktrinnya saat ini "tidak akan menjadi yang pertama menggunakan senjata nuklir dalam konflik" dan menyerang terlebih dulu.

Putin menyeret Amerika Serikat (AS) dalam pernyataan terbarunya itu, menyebut kebijakan Paman Sam soal "melucuti senjata musuh duluan" menjadi penyebab.

Berbicara kepada wartawan, Putin mengatakan Moskow sedang mempertimbangkan apakah akan mengadopsi apa yang dia sebut sebagai konsep serangan "pre-emptive Washington".

"Pertama-tama, AS memiliki konsep serangan pendahuluan. Kedua, AS sedang mengembangkan sistem serangan pelucutan senjata," kata Putin kepada wartawan di Kyrgyzstan, dikutip AFP.

Putin mengatakan Moskow pun mungkin perlu berpikir untuk mengadopsi ide-ide AS itu untuk memastikan keamanan mereka sendiri.

"Kami baru memikirkannya," tambahnya lagi.

"Jika musuh potensial percaya bahwa adalah mungkin untuk menggunakan konsep serangan pendahuluan, tetapi kami tidak melakukannya, maka hal ini membuat kami berpikir tentang ancaman yang ditimbulkan oleh ide-ide semacam itu kepada kami," tegasnya.

"Sistem hipersonik Rusia lebih modern dan bahkan lebih efisien daripada yang ada di AS," ujarnya lagi.

Ini merupakan warning Putin yang kedua soal nuklir. Sebelumnya, ia menegaskannya Rabu lalu.


(sef/sef) Next Article Bos NATO Buka-bukaan, Sebut Amunisi Mulai 'Kering'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular