Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia terus melandai. Namun, Indonesia tidak boleh lengah karena lonjakan kasus tengah terjadi di banyak negara seperti China dan Jepang.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tambahan kasus Coid-19 dalam sepekan terakhir (20-26 Desember 2022) menembus 6.186. Jumlah tersebut turun drastis 40,5% dibandingkan yang tercatat pada pekan sebelumnya (10.391).
Melandainya kasus di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari terus turunnya kasus di Jakarta dan Jawa Barat, dua episentrum penyebaran Covid.
Jakarta melaporkan tambahan kasus sebanyak 1.882 dalam sepekan terakhir, turun 43,3% dibandingkan pekan sebelumnya. Kasus di Jawa Barat turun 41% sepekan menjadi 1.628 pada periode 20-26 Desember 2022.
Sementara itu, kasus di Jawa Tengah bertambah 378 dalam sepekan terakhir atau turun 39% sepekan. Tambahan kasus di Jawa Timur tercatat 593 dalam sepekan terakhir atau turun 38,8%.
Kasus kematian di Indonesia juga turun drastis menjadi 127 jiwa dalam sepekan terakhir. Jumlah tersebut berkurang 24,9% dibandingkan pada pekan sebelumnya yang tercatat 169.
Kasus Covid-19 aktif yang ada di masyarakat Indonesia juga berkurang dari 25.727 yang tercatat pada Selasa pekan lalu menjadi 17.473 pada Senin kemarin (26/12/2022).
Kendati terus melandai, epidemiolog dan peneliti Indonesia dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman mengingatkan Indonesia masih harus waspada. Terlebih lonjakan kasus terjadi di sejumlah negara seperti China dan Jepang.
"Sekali lagi kita tidak bisa over confidence dan mengatakan situasi terkendali," ujar Dicky, kepada ²©²ÊÍøÕ¾.
Sebagaimana dimuatÌýCNN International, merujuk dokumen bocor dari rapat internal Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) dan pejabat kesehatan lain, Selasa pekan lalu, dalam sehari ada 37 juta kasus Covid-19 di negara itu. Sayangnya data CDC China itu berbanding terbalik dengan laporan yang muncul setelahnya, yang menyebut hanya ada 3.049 kasus baru diÌýhari yang sama.
Kasus Covid-19 juga mulai meningkat di Jepang. Menurut dataÌýJohn Hopkins UniversityÌýper 24 Desember 2022, jumlah kasus harian di Negeri Sakura menembus 177 ribu dalam 24 jam.
Hal ini membuat rata-rata mingguan infeksi harian Covid-19 Jepang menembus 162 ribu. Secara agregat, Jepang telah menemukan 28,1 juta kasus Covid-19 yang diikuti 55.027 kematian.
Dicky menjelaskan kenaikan kasus di China lebih disebabkan oleh lemahnya imunitas masyarakat China karena masih sedikitnya vaksinasi booster di kalangan usia lanjut.
Sementara Ìýitu, ledakan kasus Covid-19 di Jepang karena adanya varian baru yang menyerang anak-anak yang belum menerima vaksin.
Dengan perkembangan baru di China dan Jepang, Dicky berharap pemerintah tidak buru-buru mencabut status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Seperti diketahui, pemerintah tengah berencana menghapus status PPKM menjelang akhir tahun ini.
Padahal, mobilitas masyarakat akan meningkat tajam pada akhir tahun karena ada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Ujian kita yang terakhir adalah akhir tahun ini. Dalam situasi seperti ini, tunggu dululah sampai dua bulan ke depan. Tunggu setelah Nataru," imbuhnya.
Dicky berharap pemerintah tetap melanjutkan program vaksinasi booster, terutama untuk kalangan lansia agar penyebaran Covid-19 tetap terkendali.
Menurutnya, penerima vaksinasi booster di Indonesia setidaknya mencapai 50% bagi kalangan usia lanjut lebih untuk menyiapkan diri menjelang penghapusan PPKM.
Berdasarkan data BNPB, penerima vaksin booster dari semua kalangan usia baru mencapai 68, 3 juta atau sekitar 30% dari target.Ìý
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
Ìý