²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Rusia Murka Tingkat Dewa, 400 Tentara Tewas Dirudal Ukraina

Tommy Patrio Sorongan, ²©²ÊÍøÕ¾
04 January 2023 13:10
Warga negara Rusia yang direkrut selama mobilisasi parsial terlihat dikirim untuk memerangi area koordinasi setelah panggilan militer untuk perang Rusia-Ukraina di Moskow, Rusia pada 10 Oktober 2022. (Anadolu Agency via Getty Images)
Foto: Warga negara Rusia yang direkrut selama mobilisasi parsial terlihat dikirim untuk memerangi area koordinasi setelah panggilan militer untuk perang Rusia-Ukraina di Moskow, Rusia pada 10 Oktober 2022. (Anadolu Agency via Getty Images)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kemarahan meliputi petinggi militer dan masyarakat Rusia. Hal ini terjadi setelah serangan Ukraina pada hari Tahun Baru lalu berhasil mengenai sebuah lokasi penugasan militer di wilayah Makiivka.

Dalam serangan itu, Moskow melaporkan 89 tentaranya menjadi korban tewas. Namun pihak Ukraina mengatakan jumlah korban akibat serangan yang disebutnya sebagai sesuatu yang 'presisi' itu mencapai 400 jiwa.

Koresponden militer Rusia, yang mendapat pengaruh dalam beberapa bulan terakhir, mengatakan memang ratusan orang bisa saja terbunuh. Ia kemudian menuduh komandan tinggi Rusia yang tidak belajar dari kesalahan masa lalu.

Kemarahan tersebut diperkuat oleh laporan bahwa banyak dari korban adalah tentara cadangan. "Kesimpulan apa yang akan ditarik? Siapa yang akan dihukum?" Mikhail Matveyev, anggota parlemen Rusia yang mewakili Samara, menulis di media sosial Telegram dan dikutip France24, Rabu (4/1/2022).

Mantan pemimpin separatis pro Rusia, Igor Strelkov, juga mengatakan ia menerima laporan tentang serangan itu sekitar pukul 1 pagi pada 1 Januari. "Ratusan telah tewas dan terluka. Tentara Ukraina menyerang sebuah fasilitas yang menampung pasukan yang dimobilisasi," paparnya.

Sementara itu, kepala kelompok pasangan tentara, Ekaterina Kolotovkina, mengatakan pihak Ukraina harus dihancurkan segera. Ia juga telah meminta suaminya yang merupakan jenderal tentara untuk membalas insiden ini.

"Kita akan menghancurkan musuh bersama. Kita tidak punya pilihan. Ini sangat sulit, menakutkan. Tapi kita tidak bisa dihancurkan. Kesedihan bersatu," katanya.

Ukraina sendiri diketahui menggempur Makiivka menggunakan sistem senjata HIMARS yang dipasok Amerika Serikat. Selain Makiivka, Kyiv juga meluncurkan serangan ke fasilitas listrik di barat daya wilayah Bryansk Rusia dan sempat memutus aliran energi di wilayah itu.


Perlu diketahui Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Febrauri. Hingga kini dilaporkan ribuan nyawa penduduk Ukraina juga turut melayang karena perang Rusia.


(sef/sef) Next Article Perang Berlanjut! Rusia Kirim Rudal ke Ukraina, Listrik Langsung Padam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular