²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa banker atau bankir itu selalu diasosiasikan dengan orang yang hati-hati. Dalam hal pekerjaan, seorang bankir dan menteri keuangan menghadapi perhitungan neraca yang kurang lebih sama.

Menurutnya, meski secara gaji berbeda, tetapi dua profesi ini harus mampu melakukan kalkulasi dengan baik. Oleh karena itu, dia menyampaikan pesan penting kepada para bankir Tanah Air dalam menghadapi tahun 2023. Hal ini diungkapkannya dalam CEO Banking Forum, Senin (9/1/2023).

Sri Mulyani mengingatkan agar bankir harus mampu membaca kondisi. Dia mengibaratkan pekerjaan bankir bak berlayar di lautan luas.

"Jadi saya juga berharap anda thinking ahead karena kalau itu dilakukan paling tidak, ibaratnya kita semua naik kapal besar what we can't control adalah arus dan ombak karena kita berlayar di laut, berselancar dengan tenang, angin sepoi-sepoi, that's sometimes itu terjadi," kata Sri Mulyani.

Baca: Kenang Sri Mulyani Sempat Diragukan Asing Kelola APBN

"Nikmati, tapi sailing di lautan kadang-kadang Anda menghadapi badai, ombak yang kecil, setengah besar, besar sekali, the question kapal anda tetap akan bisa sailing gak atau anda akan ditelan oleh baru sedikit ombak yang kecil hanya karena salah posisi, hanya karena tidak membaca arah angin dan arah awan. It is your job untuk melihat itu, sama seperti kita semua," lanjutnya.

Sri mulyani berharap semua pihak, termasuk bankir, tetap siaga dan melihat ketahanan serta kemampuan masing-masing agar tetap resilien menghadapi tantangan ke depan.

Menurutnya, bank adalah sektor keuangan terbesar. "Naik turn, sehat tidak sehat ekonomi kita, sangat tergantung kepada perbankan hari ini, di 2023."

Baca: Sri Mulyani Bicara Soal Ramalan IMF, Sepertiga Dunia Resesi!

Dengan hal ini, dia memintga bankir untuk menjaga baik-baik industri keuangan.

"Jangan salah arah, jangan salah kompas, jangan salah bersauh dan di dalamnya juga jangan berantem. Musuhnya bukan di dalam kapal, musuhnya di luar yang harus kita kelola," tambahnya.

"Jadilah leaders yang baik, leader yang tidak hanya melihat ke udelnya masing-masing, tapi leaders yang lihat semua spectrum sehingga kita bisa memutuskan kapal kita akan berlayar dengn kecepatan berapa, arahnya kemana, dan bagaimana mengelola ombak dan angin yang akan terus berubah," pungkasnya.

(haa/haa) Next Article Sri Mulyani: Realisasi Kompensasi BBM Capai Rp 104 Triliun