
Ada Banyak PHK di Padat Karya, Ini Langkah Pemerintah Jokowi

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Sejumlah industri padat karya turut mengalami gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Berdasarkan laporan dari sejumlah asosiasi, beberapa perusahaan yang bergerak di industri padat karya mengalami perlambatan kinerja.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan pemerintah sedang mengidentifikasi dan merumuskan kebijakan untuk menghadapi gelombang PHK massal. Salah satunya dengan membatasi impor produk industri padat karya.
Pemerintah juga berencana merumuskan kebijakan untuk melakukan shifting pasar ekspor ke domestik untuk industri padat karya. Pasalnya, selama ini produk padat karya seperti tekstil dan alas kaki biasanya menyasar pasar ekspor.
"Kami sedangÌýmem-balance policy-nya, dan sudah identifikasi. Kemungkinan 2023 kita (Ekonomi Indonesia ) tumbuh, di global diprediksi turun. Proyeksi bank dunia per Januari ini sama kemarin World Economic Forum (WEF) proyeksi 2023 turun lagi. Perekonomian global. Kayaknya terakhir tinggal 1%. Jadi memang dunia lagi slow down," jelas dia usai peresmian fasilitas produk tembakau tanpa asap di PT HM Sampoerna di Karawang industrial City, Jawa Barat, Kamis (12/1/2023).
Bank Dunia belum lama ini memangkas proyeksi pertumbuhan perekonomian global pada 2023 menjadi 1,7%. Hal ini membuat negara tujuan ekspor mengalami kontraksi, yang berimbas pada penurunan permintaan dan PHK massal di industri padat karya.
Susiwijono mengatakan pemerintah pun sempat berdiskusi dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) terkait PHK massal ini. Apindo menyebutkan ada sekitar 87 ribu pengurangan karyawan yang dilakukan berbagai sektor industri.
Ìý
(rah/rah) Next Article RI Dilanda PHK Massal, Anak Buah Sri Mulyani Buka Suara!