²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Ramai-Ramai Warga China Buru Vaksin Pfizer Cs ke Luar Negeri

sef, ²©²ÊÍøÕ¾
13 January 2023 06:40
Turis China memasuki pusat pengujian penyakit virus corona (COVID-19) setibanya mereka di Bandara Internasional Incheon di Incheon, Korea Selatan, 4 Januari 2023. (REUTERS/Kim Hong-Ji)
Foto: Turis China (REUTERS/KIM HONG-JI)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ -Fenomena baru terjadi di Hong Kong dan Singapura. Ramai-ramai pelancong asal China daratan memenuhi tempat vaksinasi Covid-19 untuk mendapat vaksin corona mRNA, yang tidak tersedia di daratan.

Berbeda dari vaksin lain yang biasanya mengandung virus atau kuman penyebab penyakit yang telah dilemahkan atau dimatikan, vaksin mRNA merupakan vaksin dengan teknologi atau varian baru. Ini menggunakan komponen materi genetik yang direkayasa agar menyerupai kuman atau virus tertentu, yang dapat memicu reaksi kekebalan tubuh layaknya virus dan kuman yang dilemahkan pada vaksin biasa.

Dari pemberitaan Reuters, diketahui bagaimana sebuah rumah sakit swasta Hong Kong menerima gelombang pertama pelanggan dari daratan. Itu terjadi hanya lima hari setelah China membuka kembali perbatasannya untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, yang memungkinkan perjalanan bebas karantina.

Salah satunya Yoyo Liang, warga Beijing berusia 36 tahun. Ia mengeluarkan US$ 241 untuk mendapatkan suntikan vaksin Pfizer-BioNTech pertamanya,

Ia mengaku sebenarnya sudah mendapat tiga dosis varsin yang dikembangkan di dalam neleri, Sinovac. Namun ia tetap mengejar vaccin Jerman dan Amerika Serikat (AS) itu agar dirinya lebih terlindungi.

"Saya sangat tergoda untuk mendapatkan vaksin karena perbatasan dibuka kembali," katanya dikutip Jumat (13/1/2023).

"Tidak ada vaksin bivalen yang tersedia di China daratan," tambahnya.

Virtus Medical Centre salah satu klinik memang mengakui peminat vaksin mRNA cukup membludak dari China. Ada setidaknya 300 pertanyaan yang diterima klinik itu soal varsin.

"Permintaan meningkat tetapi kami memahami bahwa ada banyak orang yang terinfeksi baru-baru ini... mereka tidak dapat segera mendapatkan... dosis penguat sehingga mereka harus menunggu setidaknya tiga bulan," tegas kepala petugas medis perusahaan Samuel Kwok kepada wartawan.

Hal sama juga diceritakan Channel News Asia (CNA). penyedia layanan kesehatan di Singapura menerima lebih banyak pertanyaan tentang vaksinasi Covid-19 dari pelancong asal China.

"Para pelancong mencari suntikan mRNA di luar negeri, yang tidak tersedia di negara asal mereka," tulis media Singapura itu.

Bukan cuma Pfizer-BioNTech, Moderna juga diburu. China sendiri hanya memproduksi lokal Sinopharm dan Sinovac.

"Parkway Shenton, menerima 90% lebih banyak pertanyaan dari wisatawan Tiongkok tentang suntikan mRNA," kata direktur medisnya Edwin Chng.

"Kelompok tersebut telah mengirimkan permintaan ini dari turis China melalui agen perjalanan mereka secara teratur," tambahnya.

"Kami pasti berusaha untuk mengkonsolidasikan permintaan ini dan juga berhubungan dengan para pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa kami memiliki pasokan dan stok yang cukup untuk memenuhi permintaan ini," jelasnya lagi.

StarMed Specialist Center juga telah menerima sekitar tiga pertanyaan setiap hari tentang suntikan mRNA. Ini naik dari lima panggilan per minggu sebelumnya.

"Beberapa dari pertanyaan ini berkaitan secara khusus dengan vaksin berbasis mRNA, yang sedikit berbeda dari yang kami lihat sebelumnya," kata kepala eksekutif StarMed Louis Tan.

"Jadi, tentu saja, Singapura adalah tujuan populer bagi wisatawan Tiongkok dan mereka mulai menjajaki apakah mereka bisa mendapatkan vaksin melalui klinik di Singapura," tambahnya.

China yang memiliki populasi 1,4 miliar orang, meninggalkan kebijakan ketat "nol-Covid-19" Desember lalu. Namun ini membuat infeksi melonjak di seluruh negeri.


(sef/sef) Next Article Tahun Baru di Pusat Covid-19, Mengerikan & Penuh Harap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular