
Menko PMK Buka-bukaan Soal Urgensi Revitalisasi Vokasi

Bogor, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan urgensi revitalisasi vokasi. Hal itu diungkapkan Muhadjir dalam Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-Indonesia di Sentul City, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (17/1/2023).
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi beberapa waktu lalu.
"Ini adalah merupakan tindak lanjut dari inpres yang dikeluarkan periode sebelumnya oleh presiden yaitu revitalisasi SMK," ujar Muhadjir.
Menurut dia, jutaan orang setiap tahun masuk pasar kerja. Berdasarkan data, untuk lulusan SMA/SMK/MA sebanyak 1,8 juta orang (49%), sedangkan sisanya 1,9 juta diharapkan melanjutkan kuliah (51%).
"Sementara yang PT (perguruan tinggi) ini kita lihat dan yang masuk pasar kerja 1,5 juta-1,7 juta per tahun. Dan ini berarti yang butuh lapangan kerja baru dan itulah bapak presiden selalu menekankan pentingnya investasi," kata Muhadjir.
"Bahkan UU juga disebut cipta kerja karena kita ingin memastikan betul bahwa mereka yang tiap tahun lulus sebanyak ini harus bisa masuk dunia kerja," lanjutnya.
Oleh karena itu, Muhadjir menjelaskan arahan Jokowi harus ada revitalisasi baik di pendidikan dan pelatihan vokasi. Dia lantas membeberkan modalitas pendidikan vokasi, yaitu SMK dan MAK: 14.295 sekolah dan perguruan tinggi vokasi 2.136 institusi.
Ada pula 6.479 lembaga pelatihan vokasi di bawah Kementerian Ketenagakerjaan hingga pemerintah daerah.
"Ini harus dimanfaatkan dengan baik agar kita betul-betul bisa menyiapkan lulusan-lulusan ini di daerah," ujar Muhadjir.
"Karena itu kami berharap masing-masing daerah betul punya data akurat tentang kondisi angkatan kerja masing-masing. Kemudian juga menganalisis kondisi lapangan kerja di sana, pusat industri, pusat usaha, maupun pekerjaan lain. agar ini betul-betul tersalur dengan baik," lanjutnya.
(miq/miq) Next Article PHK Menggila, Ternyata RI Butuh Pekerja di Bidang Ini