²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Amerika Serikat (AS) meminta Ukraina menunda serangan ke pasukan Rusia. Permintaan itu menyusul Barat yang tidak memenuhi permintaan tank tempur yang cepat ke Kyiv.

Jenderal top AS dalam pertemuan sekutu di Pangkalan Udara Ramstein Jerman mengatakan Ukraina akan kesulitan mengusir pasukan Rusia, dikutip dari Reuters, Sabtu (21/1/2023).

"Dari sudut pandang militer, saya berpendapat tahun ini akan sangat sulit secara militer mengeluarkan pasukan Rusia dari setiap inci dari Ukraina yang diduduki Rusia," ucap Jenderal Mark Milley yang merupakan kepala staf gabungan AS.

Baca: Terungkap! Ada Motif Agama di Balik Perang Rusia dan Ukraina

Jelang pertemuan Ramstein, negara sekutu Barat masih berdiskusi soal pengiriman tank tempur ke Ukraina. Salah satunya adalah apakah Jerman akan setuju mengirimkan tank Leopard 2 ke Ukraina atau mengizinkan negara lain melakukannya.

Namun pada akhirnya tidak ada keputusan memasok Leopard. Meski begitu masih dijanjikan memberikan sejumlah besar senjata lain termasuk sistem pertahanan udara dan model tank lain.

Menteri Pertahanan Ukraina, Oleskii Reznikov mengatakan masih berdiskusi soal kelanjutan pengiriman tank tersebut. "Kami melakukan diskusi terbuka mengenai Leopard 2. Untuk dilanjutkan," jelasnya usai pertemuan.

AS juga masih berpegang teguh untuk tidak mengirimkan tank Abrams ke Ukraina. Informasi ini berasal dari seorang pejabat senior AS di Washington.

Baca: NATO Mulai 'Pecah' soal Ukraina, Jerman Biang Keroknya

Namun Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin memastikan Ukraina memiliki perlengkapan terbaik meski tanpa tank Leopards. "Ukraina tidak bergantung pada satu platform," kata dia.

Sedangkan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan dukungan kepada Ukraina jangan hanya berfokus pada pengiriman senjata. Namun juga pada pasokan amunisi untuk sistem yang lebih lama dan membantu merawatnya.

(npb/npb) Next Article Pantas Putin Ngamuk! Tank Jerman Ngeri, Perang Bisa Begini