²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Erdogan Ngamuk, Lamaran Swedia & Finlandia ke NATO Bisa Pupus

luc, ²©²ÊÍøÕ¾
25 January 2023 06:40
Finlandia dan Swedia mengajukan aplikasi mereka untuk NATO keanggotaan pada 18 Mei 2022 dan konsultasi sedang berlangsung antara Sekutu untuk mengangkat oposisi Turki terhadap integrasi kedua negara Nordik ke dalam Aliansi. (JOHANNA GERON/POOL/AFP via Getty Images)
Foto: Finlandia dan Swedia mengajukan aplikasi mereka untuk NATO keanggotaan pada 18 Mei 2022 dan konsultasi sedang berlangsung antara Sekutu untuk mengangkat oposisi Turki terhadap integrasi kedua negara Nordik ke dalam Aliansi. (JOHANNA GERON/POOL/AFP via Getty Images)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Turki memutuskan untuk menunda pembicaraan aksesi NATO dengan Swedia dan Finlandia. Hal itu makin memudarkan harapan negara Nordik untuk bergabung dengan aliansi pertahanan Barat setelah serangan Rusia ke Ukraina.

Ankara mengumumkan keputusannya sehari setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam Swedia karena mengizinkan protes akhir pekan yang mencakup pembakaran Alquran di luar kedutaan Stockholm di Ankara.

Seorang sumber diplomatik Turki mengatakan pertemuan tiga pihak (tripartit) itu telah diundur dari Februari ke "kemudian", tanpa memberikan rincian apapun.

Keputusan tersebut makin mengurangi peluang kedua negara untuk bergabung dengan NATO sebelum pemilihan presiden dan parlemen Turki pada Mei mendatang.

Dilansir AFP, Rabu (25/1/2023), Perdana Menteri Swedia segera menyerukan "untuk refleksi, untuk ketenangan dalam proses sehingga kita dapat kembali ke pembicaraan yang berfungsi antara Swedia, Finlandia, dan Turki".

Ulf Kristersson mengatakan ada "provokator yang ingin merusak hubungan Swedia dengan negara lain" dan menggagalkan tawarannya untuk bergabung dengan aliansi militer Barat pimpinan Amerika Serikat (AS) itu.

"Tidak ada masalah keamanan nasional yang lebih penting daripada kami, bersama Finlandia, dengan cepat menjadi anggota NATO," kata Kristersson.

Finlandia, yang berbagi perbatasan sepanjang 1.300 kilometer dengan Rusia, dan Swedia, memutuskan bersama untuk mengakhiri kebijakan non-blok militer selama puluhan tahun, memenangkan dukungan resmi untuk rencana mereka pada pertemuan bersejarah NATO pada Juni.

Tawaran mereka kemudian dengan cepat diratifikasi oleh 28 dari 30 negara anggota NATO, yang menyoroti urgensi masalah tersebut dalam menghadapi agresi Rusia.

Tawaran untuk bergabung dengan NATO harus disetujui oleh semua anggota aliansi, di mana Turki menjadi anggotanya.

Namun, Erdogan telah berusaha keras menjelang pemilihan presiden yang dekat di mana dia mencoba untuk mengambil simpati basis elektoral nasionalisnya.

Perlawanan Erdogan mendorong Finlandia untuk mengisyaratkan kemungkinan mencoba bergabung sendiri karena masalah Stockholm dengan Ankara.

"Kita harus menilai situasinya, apakah sesuatu telah terjadi yang dalam jangka panjang akan mencegah Swedia untuk maju," kata Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom mengatakan dia "berhubungan dengan Finlandia untuk mencari tahu apa artinya ini".

Adapun, para pemimpin Swedia sejatinya mengecam keras pembakaran Alquran tetapi membela definisi luas kebebasan berbicara di negara mereka.

Insiden itu terjadi hanya beberapa minggu setelah kelompok pendukung kelompok Kurdi bersenjata di Suriah, Komite Rojava, menggantung patung Erdogan di pergelangan kaki di depan Balai Kota Stockholm, yang memicu kemarahan di Ankara.

Haavisto mengatakan protes anti-Turki telah "jelas menghambat kemajuan" aplikasi oleh Finlandia dan Swedia.

"Penilaian saya sendiri, akan ada penundaan, yang tentunya akan berlangsung hingga pemilu Turki pada pertengahan Mei," kata Haavisto.


(luc/luc) Next Article Turki Gantung Nasib 2 Calon Anggota NATO, Ini Syarat Erdogan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular