
Perang Gak Kelar-Kelar! Putin Ngamuk, Hujani Ukraina 55 Rudal

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ -ÌýRusia kembali menghujani Ukraina dengan rudal, Kamis (26/1/2023) waktu setempat. Setidaknya 55 rudal dilaporkan menyerbu negeri itu, dengan 47 berhasil dihancurkan pasukan Kyiv.
Dalam laporan Euronews, wartawan mulai mendengar peringatan serangan udara berbunyi di seluruh negeri saat warga sedang sibuk untuk berangkat kerja. Di Kyiv, sebagian besar warga memilih berlindung di stasiun bawah tanah dengan duduk di atas selimut.
Gelombang terbaru serangan Rusia terjadi ketika Barat, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Jerman, resmi mengirimkan tank-tank tempur ke Ukraina. Rusia sendiri sudah memperingatkan dan menandainya "sebagai keterlibatan langsung dalam konflik".
"Akibat serangan rudal terbaru Rusia, 11 orang tewas dan 11 lainnya luka-luka," kata layanan darurat Ukraina, dikutip AFP, Jumat (27/1/2023).
Dalam laporan Reuters, rudal dilempar ke target-target infrastruktur dan energi penting. Ini kembali berimbas pada pemadaman listrik di wilayah itu kota Kliv, termasuk juga kota selatan Odessa.
Laporan juga disampaikan perusahaan listrik DTEK. Listrik wilayah Dnipropetrovsk juga dimatikan.
"Pertahanan udara sibuk bekerja semalaman melawan serangan udara (Rusia), menyelamatkan nyawa yang berpotensi tak terhitung jumlahnya di #Kyiv dan di seluruh (Ukraina)," cuit Duta Besar Inggris untuk Ukraina, Melinda Simmons, di Twitter.
Sebelumnya, Jerman setuju untuk memasok 14 tank Leopard II ke Ukraina. Ini membuka jalan bagi negara Barat lain, yang memiliki Leopard II, untuk melakukan hal yang sama mengingat pengiriman membutuhkan persetujuan Berlin.
AS juga ikut mengirimkan tank Abrams buatannya untuk militer negara pimpinan Presiden Volodymyr Zelensky itu. Tindakan seperti itu disambut permusuhan oleh Moskow, yang menganggapnya sebagai eskalasi yang 'sangat berbahaya'.
(sef/sef) Next Article Perang Berlanjut! Rusia Kirim Rudal ke Ukraina, Listrik Langsung Padam
