
Halo! Negara Butuh Banyak Orang Jalan-jalan di Dalam Negeri

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pemerintah terus menggalakkan gerakan berwisata dalam negeri melalui program "Bangga Berwisata di Indonesia 2023" dengan slogan #diIndonesiaAja. Harapannya, melalui program ini pemerintah dapat terus mendorong pembelian produk dalam negeri.
Untuk melancarkan program tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Maritim dan Investasi Odo R.M Manuhutu mengatakan pemerintah menganggarkan dana pembenahan pada fasilitas infrastruktur pariwisata mencapai Rp 6,5 triliun.
"Istilahnya adalah kita perkuat sektor domestik dan upaya untuk memperkuat sektor domestik adalah peranan pemerintah pada tahun ini kita berupaya menggelontorkan dana kurang lebih Rp 6,5 triliun untuk terutama membangun fasilitas infrastruktur, aksesibilitas dan amenitas di 5 DPSP," kata Odo dalam Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2022, Senin (30/1/2023).
Lebih lanjut Odo mengatakan, program berwisata dalam negeri ini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan belanja produk-produk dalam negeri. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun lalu, belanja produk dalam negeri telah memberikan kontribusi sebesar 1% dari pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menciptakan sekitar 2,3 juta lapangan kerja.
"Data yang kita peroleh dari BPS dan Bappenas dampak dari mendorong belanja produk dalam negeri terutama pemerintah pada 2022 lalu memberikan tambahan pertumbuhan kurang lebih 1% dan penciptaan tenaga kerja kurang lebih 2,3 juta artinya kebijakan pemerintah untuk mendorong belanja produk dalam negeri sudah terlihat di lapangan," ujarnya.
Tahun ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan perjalanan wisatawan dalam negeri mencapai 1,2-1,4 miliar perjalanan. Angka ini tumbuh tajam dari tahun lalu yang hanya mencapai 800 juta perjalanan. Odo mengatakan jika target ini tercapai maka nilai ekonomi yang bisa dicapai kurang lebih mencapai Rp 3.310,15 triliun atau setara dengan 20,9% dari PDB.
"Nilai ekonomi kurang lebih Rp 3.310 triliun dan kalau kita bandingkan dengan proyeksi pariwisata asing yang akan kita peroleh maka sektor domestik Insya Allah tahun ini bisa melebihi 90% dan kita hanya tergantung 10% dari asing," pungkasnya.
(mij/mij) Next Article Mantap, PPKM Longgar Angin Segar Bagi Pariwisata RI