
Setoran Bea Keluar Berdarah di Awal Tahun, Imbas Hilirisasi?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Penerimaan bea keluar tercatat turun tajam hingga -68,13% menjadi Rp 1,16 triliun pada Januari 2023, dibandingkan Rp 3,63 triliun pada Januari 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan turunnya bea keluar ini dipicu oleh menurunnya volume ekspor komoditas mineral dan harga CPO.
"Ini karena untuk tembaga turun 68,76%, untuk tembaga tarif bea keluar turun dan volume ekspor tembaga mengalami penurunan," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers: APBN KITA Februari 2023, Kamis (22/2/2023).
Penurunan volume ekspor tembaga mencapai 41.06% per Januari 2023. Menurut Sri Mulyani, bijih tembaga kini telah diproses di dalam negeri.
Hal serupa terjadi pada bauksit. Bea keluar bauksit turun 46.22%. Penurunan volume ekspor bauksit mencapai 46,39% pada Januari 2023.
"Ini juga karena seperti yang disampaikan Bapak Presiden berbagai hilirisasi tentu akan muncul dalam bentuk berbagai ekspor raw material yang dikenakan bea keluar, tidak lagi diekspor dalam bentuk raw material." paparnya.
Data Kemenkeu juga menunjukkan bea keluar sawit turun 69,31%. Hal ini didorong oleh penurunan harga CPO.
(haa/haa) Next Article Sri Mulyani Bongkar Alasan Mengapa Rakyat RI Sulit Sejahtera