²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

CIA Ungkap Kondisi Terbaru Putin di Perang Rusia-Ukraina

sef, ²©²ÊÍøÕ¾
27 February 2023 06:10
Russian President Vladimir Putin (AP/Sergey Guneev)
Foto: Russian President Vladimir Putin (AP/Sergey Guneev)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kondisi baru Presiden Rusia Vladimir Putin diungkap Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat (AS). Direktur CIA William Burns mengatakan pemimpin 70 tahun itu "terlalu percaya diri" pada kemampuan militernya untuk membuat Ukraina tunduk.

Hal ini ditegaskannya dalam sebuah wawancara televisi, sebagaimana dimuat ²©²ÊÍøÕ¾ International mengutip AP dari CBC, Senin (27/2/2023). Merujuk ke perilaku kepala dinas intelijen Rusia, yang kata dia menunjukan perilaku "sombong" di pertemuan November, ia yakin akan hal itu.

"Ini mencerminkan keyakinan Putin sendiri bahwa dia dapat membuat waktu bekerja untuknya," kata Burns.

"Bahwa dia percaya dia dapat bekerja keras melemahkan orang-orang Ukraina yang dapat melemahkan sekutu Eropa, bahwa kelelahan politik pada akhirnya akan muncul," tambahnya.

Burns juga memperingatkan konsekuensi jika Rusia menyebarkan senjata nuklir di Ukraina. Putin, tegasnya, "cukup bertekad" untuk terus menuntut perang meski sudah banyak korban jiwa, ada kekurangan taktis dan kerusakan ekonomi serta reputasi Rusia.

"Cukup mengecewakan," katanya lagi.

"Saya pikir Putin, saat ini, sepenuhnya terlalu percaya diri dengan kemampuannya ... untuk melemahkan Ukraina," jelasnya.

Putin juga, ujarnya, meremehkan tekad AS untuk mendukung Ukraina. Ia percaya, Amerika memiliki defisit anggaran, yang lama kelamaan akan beralih ke beberapa masalah lain.

Di kesempatan sama, ia juga mengomentari Xi Jinping, Katanya, Presiden China itu terus mengawasi dengan ketat bagaimana perang berkembang.

"Saya pikir, dalam banyak hal, dia gelisah dan sadar dengan apa yang dilihatnya," ujarnya menjelaskan Xi.

"Di mana keangkuhan Putin sekarang telah mencapai Rusia ... dalam sistem otoriter, ketika tidak ada yang menantang seorang pemimpin.. Anda dapat membuat kesalahan besar," jelasnya lagi.

Sebelumnya, AS memang percaya China sedang mempertimbangkan" apakah akan memberikan peralatan militer "mematikan" ke Rusia. Tapi, tambah Burns, itu akan memperkeruh suasana.

"Itu akan menjadi taruhan yang sangat berisiko dan tidak bijaksana," kata Burns.

"Itulah mengapa saya sangat berharap mereka tidak melakukannya," ujarnya.

Sementara itu, pemerintah AS dikritik parlemen dari partai oposisi Republik, karena karena tidak mengirimkan jet tempur F-16 ke Ukraina. Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan AS memberi Ukraina bantuan militer yang diperlukan untuk merebut kembali wilayah yang direbut Rusia.


(sef/sef) Next Article Nasib Kekuasaan Vladimir Putin di Rusia Tak Pasti, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular