
Di Zaman Jokowi, Korban Gusuran Tol Dapat Ganti Untung

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Salah satu proyek yang sedang dikebut pembangunannya adalah Tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo. Jalan tol yang menjadi proyek strategis nasional (PSN) dan ditargetkan selesai pada 2025 itu penting untuk meningkatkan konektivitas dan mengurai kemacetan di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Untuk mempercepat proyek ini, pemerintah sibuk melakukan pembebasan tanah. Pemerintah memastikan masyarakat yang tanahnya terdampak pembangunan jalan ton akan mendapatkan ganti untung.
"Beliau (Menteri PUPR) lebih ingin melihat kalau masyarakat nerima ganti untung untuk pengadaan tanah uang itu akan digunakan untuk apa. Harapannya, kalau beliau sampaikan belanja pemerintah untuk pengadaan tanah digunakan untuk kegiatan produktif bukan konsumtif," ungkap Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit kepada ²©²ÊÍøÕ¾ saat ditemui di Hotel St Regis, Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Danang mengatakan akan memantau proses ganti untung, dilakukan langsung oleh Kementerian Keuangan, dalam hal ini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai pemberi anggaran.
"Jadi beliau (Menkeu) mau tahu, ini kan dari anggaran pemerintah, jadi beliau mau tahu dipakai untuk apa. Apakah untuk bisa mensejahterahkan masyarakat saat pembangunan, tapi juga pasca-pembangunan," terangnya.
![]() Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama badan usaha jalan tol (BUJT) tengah melaksanakan proyek strategis nasional (PSN) Jalan Tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo untuk meningkatkan konektivitas dan mengurai kemacetan di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Dok. Biro Pers PUPR |
Hal yang sama diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sri Mulyani menjelaskan, total investasi untuk Jalan Tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo sebesar Rp 27,48 triliun. Adapun biaya pembebasan lahannya sendiri mencapai Rp 5,902 triliun yang bersumber dari APBN.
"Masyarakat yang tanahnya dibebaskan mendapat ganti untung sesuai hasil negosiasi sehingga masyarakat tetap mendapatkan keuntungan, demi proyek nasional yang dampaknya pasti akan lebih besar bagi perekonomian masyarakat di wilayah tersebut." kata Sri Mulyani.
Sejumlah warga yang lahannya terdampak proyek Jalan Tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo menyampaikan bahwa ganti untung yang didapat dari pemerintah memberikan dampak positif yang besar.
"Saya dapat ganti rugi Rp 2,41 miliar, tanahnya 2.163 meter persegi. Alhamdulillah dari situ yang awalnya sawahnya 1 patok saja sekarang bisa punya 3 patok sawah, lalu juga bisa usaha kos-kosan dan ruko," tutur Retno Triastuti, warga Klaten.
Darmanto, warga Boyolali, juga merasa senang dengan ganti untung proyek tol ini Solo-Yogyakarta ini. Ia mendapatkan uang ganti untung sebesar Rp1,8 miliar dari tanah warisan orang tua seluas 535 meter persegi.
"Alhamdulillah ganti untung tanah warisan orang tua tersebut dibagi ke 6 saudara, keluarga saya dapat Rp 400 juta. Saya alhamdulillah bisa bangun rumah, bisa kuliahin anak dan buat usaha ternak ikan," ucapnya.
(wur) Next Article Sudah Bangun 2.000 Km Jalan Tol, Jokowi Ngaku Masih Kurang!