
APBN AS Terancam Jebol, Biden Bakal Kerek Pajak Orang Kaya

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berencana memotong US$ 3 triliun (Rp 46.444 triliun) dari defisit federal selama dekade berikutnya dengan mengenakan pajak minimum 25% untuk orang-orang kaya di negara itu.
Sebelum itu, bujet pengeluaran federal AS akan meningkat dari US$ 6,2 triliun menjadi US$ 6,8 triliun dalam 12 bulan mulai Oktober mendatang.
Biden menyebut orang kaya harus memikul beban pajak yang lebih berat. Pengusulan pajak baru ini diumumkan setelah Biden merilis anggarannya pada Kamis (9/3/2023).
Melansir ²©²ÊÍøÕ¾ International, anggaran Biden juga akan meningkatkan lebih banyak pendapatan dengan menaikkan pajak perusahaan minyak dan gas, menaikkan tarif pajak perusahaan menjadi 28% dari 21% yang dikenakan di bawah kebijakan mantan Presiden Donald Trump. Namun, angka tersebut masih di bawah pajak 35% sebelum 2017.
Biden juga memungkinkan program kesehatannya, Medicare, untuk menegosiasikan harga obat.
Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih Shalanda Young mengatakan pemerintah dapat memotong defisit pengeluaran dengan meminta perusahaan kaya dan besar untuk mulai membayar bagian mereka secara adil.
Tak hanya itu, rencana ini juga akan memotong pengeluaran yang sia-sia untuk farmasi, minyak, dan kepentingan khusus lainnya.
"Ini dilakukan sebagian dengan mereformasi kode pajak kita untuk menghargai pekerjaan, bukan kekayaan, termasuk dengan memastikan bahwa tidak ada miliarder yang membayar tarif pajak yang lebih rendah daripada seorang guru atau petugas pemadam kebakaran dan dengan melipatgandakan tarif pajak atas pembelian kembali saham perusahaan," kata Young.
"Itu kontras yang sangat jelas dengan anggota Kongres dari Partai Republik."
Gedung Putih, dalam proposal anggarannya, memasukkan seluruh bagian yang didedikasikan untuk menopang jaminan sosial dan Medicare, yang didanai oleh pajak kekayaan minimum 25% atas rumah tangga dengan kekayaan bersih US$ 100 juta atau lebih.
Anggaran yang diusulkan akan memperpanjang solvabilitas Dana Perwalian Medicare setidaknya selama 25 tahun tanpa menghilangkan manfaat atau menaikkan biaya. Ini juga memberikan peningkatan dana sebesar US$ 1,4 miliar untuk jaminan sosial guna meningkatkan layanan.
Lebih dari 65 juta orang mengandalkan Medicare dengan biaya pembayar pajak sekitar US$ 900 miliar (Rp 13.000 triliun) setiap tahun. Jumlah pendaftar Medicare diperkirakan akan terus bertambah seiring bertambahnya usia penduduk AS.
Namun, pendanaan untuk program tersebut menjadi masalah dengan peringatan pejabat federal bahwa, tanpa pemotongan atau kenaikan pajak, dana Medicare mungkin hanya mampu membayar 90% tunjangan pada 2028.
(luc/luc) Next Article Biden Resmi Dimakzulkan Gegara Anak, Diancam Muslim AS
