
RI Waspada, Ancaman Perang Nuklir Sudah Melebar ke Asia

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ancaman perang nuklir sepertinya melebar ke Asia. Hal ini tak lain karena tindak-tanduk Korea Utara (Korut).
Presiden KorutKim Jong Un menyerukan negaranya untuk meningkatkan "produksi senjata tingkat berbahan nuklir". Termasuk membangun senjata yang lebih kuat.
Ancaman terbaru dari Kim datang menjelang munculnya kelompok penyerang kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan tiba di Korea Selatan (Korsel) pada Selasa (28/3/2023) ini.
Media pemerintah Pyongyang, Korean Central News Agency (KCNA) melaporkan setelah Kim mendapatkan kabar itu dari pejabat lembaga senjata nuklir, ia mengatakan Korut harus bersiap untuk menggunakan nuklirnya kapan saja dan di mana saja.
"Kim meminta para pejabat untuk memperluas produksi bahan nuklir tingkat senjata dengan cara yang jauh ke depan untuk menerapkan rencana secara menyeluruh ... meningkatkan persenjataan nuklir secara eksponensial," dikutip AFP.
"Kim juga memacu untuk terus memproduksi senjata nuklir yang kuat," tambahnya mengutip KCNA.
Kim juga menyebut Korut harus sempurna mempersiapkan sistem senjata nuklirnya. Ini, akan membuat musuh takut pada negaranya dan tidak berani memprovokasi kedaulatan, sistem, dan rakyat Korut.
Tahun lalu Korut menyatakan negaranya merupakan kekuatan nuklir yang tidak dapat diubah. Negara ini juga berusaha untuk mendiversifikasi mekanisme pengirimannya untuk senjata nuklirnya.
Kim baru-baru ini juga menyerukan peningkatan eksponensial dalam produksi senjata, termasuk senjata nuklir taktis. Pekan lalu, Korut juga mengklaim telah melakukan uji coba kedua yang sukses terhadap drone serangan nuklir bawah air.
Tes pertama senjata baru yang disebut Haeil atau tsunami dalam bahasa Korea, dilakukan pekan lalu. Ini dilakukan Pyongyang sebagai tanggapan terhadap latihan militer AS-Korsel skala besar dalam lima tahun.
Sementara itu, Rusia juga dilaporkan juga telah mengembangkan senjata serupa, yakni torpedo Poseidon berkemampuan nuklir. Tetapi para ahli menyebut penguasaan teknologi yang kompleks diperlukan untuk persenjataan semacam itu dan Korut mesih belum mampu melakukannya.
Pemimpin Rusia Presiden Vladimir Putin akhir pekan ini diketahui telah mengumumkan pengerahan senjata nuklir taktis ke Belarusia. Ini member ancaman perang nuklir kembali menggema dengan AS, NATO dan Eropa memberi kecaman.
(sef/sef) Next Article Kim Jong Un Pecat Pejabat Militer Nomor 2 di Korut, Kenapa?
