
Panas! China Luncurkan Penyelidikan terhadap Perusahaan AS

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pihak berwenang China telah memulai penyelidikan terhadap pembuat chip memori asal Amerika Serikat (AS), Micron Technology, terkait isu keamanan nasional.
Penyelidikan itu meningkatkan pertempuran sengit antara Beijing dan Washington untuk supremasi di bidang semikonduktor seiring dengan hubungan bilateral kedua negara yang kian memburuk.
Keputusan itu diumumkan oleh regulator keamanan siber China pada akhir pekan lalu, yang mengatakan dalam pemberitahuan online akan meninjau produk yang dijual oleh Micron atas "masalah keamanan nasional".
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan dalam jumpa pers reguler pada Senin (3/3/2023) bahwa penyelidikan adalah tindakan normal yang diambil untuk "melakukan tinjauan keamanan jaringan terhadap produk internet yang memengaruhi atau mungkin memengaruhi keamanan nasional".
"Baik perusahaan China maupun perusahaan asing yang beroperasi di China harus mematuhi hukum dan peraturan China dan tidak boleh membahayakan keamanan nasional China," katanya, dikutip dari AFP.
Micron yang berbasis di Boise, Idaho, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya "bekerja sama sepenuhnya" dengan otoritas China.
Adapun, otoritas AS dalam beberapa tahun terakhir berusaha untuk mencegah teknologi chip canggih negara itu diekspor ke China, memaksakan kontrol yang ditargetkan pada kemampuan pemimpin industri dalam negeri untuk menjual produk mereka ke luar negeri.
Mereka juga berusaha membujuk sekutu kunci untuk mengikutinya.
Belanda dan Jepang yang juga produsen terkemuka peralatan teknologi semikonduktor khusus, baru-baru ini mengumumkan pembatasan baru untuk mengekspor produk tertentu ke China.
Beijing mengecam keputusan itu sebagai "taktik intimidasi AS", bersumpah bahwa kontrol semacam itu hanya akan memperkuat tekadnya untuk mencapai kemandirian di sektor tersebut.
(luc/luc) Next Article RI Gandeng Marvell AS Atasi 'Kiamat' Chip