
Ukraina Menyerang Balik, 20.000 Tentara Rusia Tewas!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Lebih dari 20.000 tentara Rusia tewas dan lebih dari 80.000 luka-luka hanya dalam lima bulan pertempuran di Ukraina. Perkiraan jumlah tersebut disampaikan oleh pejabat intelijen Amerika Serikat (AS).
Juru bicara dewan keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan sebagian besar pasukan Rusia tewas dalam perang parit brutal di kota kecil Bakhmut di timur Ukraina. Ia juga menyebut jatuhnya korban membuat kerugian besar bagi Moskow.
"Upaya serangan Rusia di Donbas, sebagian besar melalui Bakhmut, telah gagal ... Rusia tidak dapat merebut wilayah yang sangat strategis," kata Kirby, dikutip dari The Guardian, Selasa (2/5/2023).
"Ini tiga kali jumlah tewas dalam aksi yang dihadapi Amerika Serikat dalam kampanye Guadalkanal dalam Perang Dunia 2," tambahnya.
Guadalkanal adalah serangan besar pertama Sekutu melawan Jepang, yang juga berlangsung selama lima bulan.
Kirby tidak memerinci bagaimana AS menghitung kematian tentara Rusia, tetapi mengatakan sekitar setengahnya bertempur di bawah kelompok tentara bayaran Wagner, bukan dengan militer Rusia. Mereka dikirim ke medan perang tanpa pelatihan atau kepemimpinan yang tepat.
Didirikan oleh seorang pembantu dekat Putin, kelompok Wagner telah merekrut banyak orang di penjara, menawarkan amnesti kepada narapidana yang bertahan enam bulan di garis depan perang.
Sementara itu, pasukan Ukraina masih bertahan di sudut Bakhmut. Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, komandan pasukan darat, mengatakan bahwa situasinya cukup sulit, tetapi pasukan Ukraina masih melakukan serangan balik terhadap Rusia.
Kedua belah pihak berjuang untuk menguasai jalan di barat kota. Ini berfungsi sebagai jalur suplai vital terakhir bagi pasukan Ukraina yang bertempur di darat di sana.
Jika Bakhmut akhirnya jatuh, itu mungkin memberi Rusia jalan menuju kota-kota besar di barat, termasuk Kramatorsk. Namun, kata Kirby, setelah berbulan-bulan mengalami kerugian besar, rencana Moskow untuk merebut kota provinsi ini terasa lebih simbolis daripada strategis.
"Upaya yang dicoba ini, khususnya di Bakhmut, telah menghasilkan biaya yang sangat mahal. Rusia telah menghabiskan persediaan militer dan angkatan bersenjatanya," kata Kirby.
Setelah pasukan Rusia mundur dari Kyiv, dan diusir dari selatan kota Kherson dan jauh dari Kharkiv timur, Bakhmut menjadi fokus upaya militer Rusia.
Pada bulan November, para pejabat AS memperkirakan korban Rusia selama delapan bulan pertama perang mencapai lebih dari 100.000 orang tewas dan terluka.
AS telah menolak untuk memperkirakan korban di Ukraina secara terbuka, sebab itu adalah informasi militer yang sensitif yang dapat melemahkan sekutu. Dokumen pengarahan rahasia yang bocor memperkirakan jumlah korban pada Februari telah mencapai antara 15.500 dan 17.500 tewas, dan lebih dari 100.000 terluka.
(luc/luc) Next Article Bos Intelijen Ukraina Buka-bukaan Rencana Serangan Balik Kyiv
