Geger Anti-Islam Landa Barat, 2 Masjid Kanada Jadi Sasaran
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Aksi kelompok anti-Islam di Kanada kembali terjadi baru-baru ini. Pada Kamis (18/5/2023), Kepolisian Negeri Maple itu berhasil meringkus dua orang pelaku yang menabrakan mobilnya ke masjid.
Polisi mengatakan mereka menerima panggilan pada 5 April 2023 dari sebuah masjid di Toronto setelah seorang pria dilaporkan masuk ke tempat parkir dan berusaha menabrak jamaah. Tersangka kemudian pergi ke pusat perbelanjaan setempat, di mana ia meneriakkan kata-kata anti-Islam.
Kemudian, pada 7 April, pria itu kemudian kembali melakukan aksi serupa di sebuah masjid di kota tetangga Markham. Polisi pun menyebut akhirnya berhasil meringkus pria itu kemarin.
"Setelah penyelidikan anti-Muslim, motivasi kebencian, seorang pria yang mengendarai kendaraannya menuju jamaah di dua masjid Toronto di Kanada ditahan," menurut laporan polisi pada yang dikutip Al Mayadeen, Jumat (19/5/2023).
Tak putus sampai disitu, aksi rasisme juga kembali terjadi. Seorang wanita berusia 27 tahun di Kitchener, kira-kira 100 kilometer sebelah barat Toronto, dilaporkan melakukan serangan bermotivasi kebencian pada hari Rabu kemarin ketika orang-orang mengantri di pusat tes mengemudi.
Mifrah Abid, koordinator lokal inisiatif Koalisi Bersama Wanita Muslim Melawan Islamofobia, merilis sebuah video di Twitter di mana dia berbicara kepada seorang wanita.
Ia menuduh wanita itu membuat komentar rasis tentang wanita berkulit coklat. Wanita itu membantah tuduhan itu sebelum menerjang dan meraih ponsel Abid. Ia kemudian melemparkan ponsel itu ke Abid.
Kanada sendiri akhir-akhir ini dilanda aksi-aksi anti Islam bermotif kebencian. Para peneliti pada tahun 2020 menemukan bahwa jumlah kelompok kebencian yang beroperasi di negara tersebut telah meningkat tiga kali lipat dalam beberapa tahun terakhir, dengan retorika anti-Muslim menjadi salah satu topik "paling menonjol" di kalangan ekstrimis sayap kanan online.
Untuk mengatasi hal ini, Ottawa pada Januari lalu menunjuk perwakilan khusus pertamanya untuk memerangi Islamofobia. Perdana Menteri Justin Trudeau menegaskan bahwa langkah ini selaras dengan komitmennya untuk menghapus kelompok kebencian di negara itu.
(luc/luc)