
Peminat Motor Listrik Subsidi Sedikit, Ini Saran Pengusaha

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Meskipun pemerintah telah memberikan kuota subsidi untuk motor listrik sebanyak 200 ribu unit di tahun ini, namun peminatnya masih terbilang sedikit.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin Indonesia) Arsjad Rasjid mengatakan peminat subsidi motor listrik masih sedikit karena pada awal masuknya kendaraan tersebut ke Indonesia, kualitasnya masih kurang baik dan dibanderol dengan harga yang cukup tinggi. Hal itu yang menyebabkan banyak masyarakat yang masih enggan untuk membeli motor listrik, meskipun sudah disubsidi.
"Selain itu, saya kira insentif subsidi motor listrik ini juga harus tepat sasaran. Artinya, sosialisasinya harus ditingkatkan untuk masyarakat yang memang tertarik," kata Arsjad saat ditemui di Hotel St. Regis Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Meski demikian, Arsjad mengatakan bahwa saat ini produk motor listrik yang masuk ke Indonesia sudah memiliki kualitas yang sangat baik, dan didukung oleh teknologi yang cukup canggih.
Dia berharap, masyarakat nantinya akan sadar jika penggunaan motor listrik lebih baik, serta lebih hemat jika dibandingkan dengan penggunaan motor berbahan bakar minyak (BBM).
![]() Seorang sales motor menjelaskan motor listrik di salah satu showroom motor di Kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa,(9/5/2023). (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki) |
"Jadi Ini masalah edukasi, maka edukasi dan sosialisasi terkait kendaraan listrik harus terus ditingkatkan," tutur dia.
Selain itu, menurutnya, pemerintah juga harus terus mensosialisasikan insentif kendaraan listrik kepada masyarakat, agar serapan peminatnya dapat meningkat. Dengan demikian, Indonesia bisa berhasil mencapai target net zero carbon pada tahun 2060 mendatang.
"Kalau semua masyarakat menggunakan kendaraan listrik, subsidi BBM juga nanti bisa dialokasikan untuk kepentingan yang lain, jadi ini penting," ujarnya.
Arsjad optimistis penggunaan kendaraan listrik bisa diterapkan oleh semua masyarakat di Indonesia. Pasalnya, program ini juga dapat mengembangkan industri dalam negeri, yang nantinya juga akan berdampak baik pada industri kecil dan menengah.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan sekaligus Ketua Perkumpulan industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko mengungkapkan penjualan motor listrik subsidi sampai saat ini masih belum menggembirakan. Padahal pemerintah sudah memberikan subsidi/insentif pembelian motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit.
"Persoalannya pertumbuhan pembelian sepeda motor masih lambat. Kemarin terakhir pada Jumat baru 108 unit yang sudah terbeli. Kenapa ada keringanan pemerintah kok disambut seperti ini di masyarakat," ungkap Moeldoko di Green Economic Forum yang diselenggarakan ²©²ÊÍøÕ¾ di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin lalu seperti dikutip, Selasa (30/5/2023).
Moeldoko mengatakan, ada sejumlah alasan yang bisa menjadi penyebab penjualan motor listrik cukup rendah meski sudah disubsidi. Yang pertama adalah masyarakat masih banyak yang belum tahu soal program ini. Kemudian adanya aplikasi Sisafira juga belum tersosialisasi dengan baik ke masyarakat.
"Sepertinya ini masih belum menjadi konsumsi publik, kita belum membicarakan ini kemana-mana. Ini masih wait and see," ujarnya.
(wur) Next Article Pengusaha Protes Kuota Subsidi Motor Listrik Dipotong Pemerintah