
China Warning Bencana Mengerikan, Dampaknya ke Seluruh Dunia

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ -ÌýChina tiba-tiba memberi peringatan soal bencana mengerikan. Bahkan, dampaknya disebut bisa ke seluruh dunia.
Ini bukan masalah ekonomi atau iklim. Melainkan konflik militer China dan Amerika Serikat (AS).
Dalam pidato di KTT Kemanan di Singapura Minggu, Menteri Pertahanan China Li Shangfu menegaskan ini. Menurutnya konsekuensi buruk tak hanya di dapat kedua negara, tapi juga seluruh dunia.
"China dan AS memiliki sistem yang berbeda dan berbeda dalam banyak hal lainnya. Namun, hal ini seharusnya tidak menghalangi kedua belah pihak untuk mencari titik temu dan kepentingan bersama untuk menumbuhkan hubungan bilateral dan memperdalam kerja sama," tegas Li dikutip dari RT dan , Senin (5/6/2023).
"Tidak dapat dipungkiri bahwa konflik atau konfrontasi yang parah antara China dan AS akan menjadi bencana yang tak tertahankan bagi dunia," tambahnya.
Ia pun mengatakan saat ini mentalitas Perang Dingin sudah bangkit. Ini sangat meningkatkan risiko keamanan.
Meski tak menyebut Washington langsung, termasuk sekutu Barat, ia mengatakan beberapa negara telah mengintensifkan perlombaan senjata dan mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
"Mereka yang mencoba untuk membuat blok militer mirip NATO di Indo-Pasifik mencari cara untuk menyandera negara-negara di kawasan itu dan memainkan konflik dan konfrontasi," katanya merujuk pada pakta AUKUS antara AS, Inggris, dan Australia pada tahun 2021.
"Taiwan adalah Taiwannya China, dan bagaimana menyelesaikan pertanyaan Taiwan adalah masalah yang harus diputuskan oleh China," tegsnya menjelaskan soal hadirnya Barat di masalah Beijing dan Taipe.
Situasi China dan AS memang tak main-main. Dalam memo Pentagon, Jenderal Mike Minihan sempat berspekulasi bahwa kedua negata akan berperang di 2025.
Salah satunya adalah terkait Taiwan. Meski tak secara resmi mengakui Taiwan sebagai negara, Presiden AS Joe Biden telah muncul dalam beberapa kesempatan dan menyatakan bahwa Washington akan mempertahankan Taiwan secara militer jika Beijing memutuskan untuk menggunakan kekuatan dalam mengambil kendali atas pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
Li sendiri diangkat sebagai menteri pertahanan pada pertengahan Maret. Ia masuk daftar hitam AS pada 2018 karena membeli senjata dari Rusia saat dia menjabat sebagai kepala Departemen Pengembangan Peralatan China.
(sef/sef) Next Article Pengangguran 'Meledak', China Paksa Pemuda Cari Kerja ke Desa