²©²ÊÍøÕ¾

Polemik Jalan Desa di Sentul City Berujung Ricuh

Ferry Sandi, ²©²ÊÍøÕ¾
13 June 2023 14:13
Sentul (²©²ÊÍøÕ¾/Ferry Sandi)
Foto: (²©²ÊÍøÕ¾/Ferry Sandi)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Sejumlah warga kembali memperbaiki jalan desa Bojong Koneng, Babakan Madang Bogor, secara swadaya pada Sabtu (10/6/23) pagi. Namun, belasan orang yang mengaku suruhan dari manajemen Sentul City justru menghadang upaya swadaya warga tersebut sehingga perbaikan jalan desa menjadi terhenti.

Salah seorang warga yang terlibat dalam swadaya yakni Fikry Haznul menyesalkan aksi gerombolan orang itu karena asal-usulnya tidak jelas. Pasalnya, dari belasan orang itu tidak ada satu pun yang bisa menunjukkan surat tugas maupun identitas dirinya seperti tanda pengenal dari Sentul City.

"Mereka mau melakukan itu, kita sama-sama bicara data lah, tinggal tunjukkan data ini lho jalan desa karena dari BPN ada, kenapa mereka tidak menunjukkan itu, malah pakai cara premanisme gini kan," katanya kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Sabtu (10/6/23).

Sentul (²©²ÊÍøÕ¾/Ferry Sandi)Foto: (²©²ÊÍøÕ¾/Ferry Sandi)
Sentul (²©²ÊÍøÕ¾/Ferry Sandi)

Polemik ini berawal dari masing-masing pihak yaitu warga dan Sentul City punya pandangan berbeda. Warga menganggap jalan desa yang akan diperbaiki sudah menjadi bagian dari jalan umum yang tercantum dalam sertifikat BPN, sedangkan pihak Sentul City sebaliknya.

Yang jadi persoalan, orang-orang yang melakukan pencegahan tidak bisa menunjukkan surat tugas maupun tanda pengenal orang Sentul City, sejumlah orang tersebut pun tidak bisa menunjukkan bukti bahwa jalan desa tersebut milik Sentul City. Pantauan di aplikasi Sentuh Tanahku yang dimiliki Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, jalan ini merupakan wilayah jalan desa.

"Nggak ada buktinya, cuma ngotot-ngototan saja. Elegan lah kalau dia perusahaan besar kan bisa menunjukkan datanya kalau memang benar," sebut Fikry.

Selain itu, sejak beberapa bulan lalu warga pun sudah menyampaikan surat permohonan izin atau pemberitahuan kepada Kepala Desa setempat untuk memperbaiki jalan desa.

Karena tidak adanya larangan swadaya memperbaiki jalan dari aparat desa Bojong Koneng, maka warga beranggapan bahwa upaya perbaikan jalan desa sah dilakukan. Sayangnya, sejumlah orang tersebut justru berupaya untuk menghentikan perbaikan jalan, salah satunya bernama inisial S

S mengklaim sebagai karyawan tetap Sentul City dan mendapat perintah sebagai pengawas lahan yang berpatroli terhadap tanah yang dianggal milik Sentul City. Wilayah patrolinya meliputi Desa Bojong Koneng dan desa lainnya.

Ketika menghadang upaya perbaikan jalan Ia mendapat dukungan dari belasan-puluhan orang lainnya. Namun Ia mengaku bahwa pasukan pengawas lahan terdiri dari sekitar 500-an orang.

"Saya dari Sentul City, yang terpenting ini bukan jalan desa," klaimnya.

Perbaikan Jalan Sentul. (²©²ÊÍøÕ¾/Sandi)Foto: Perbaikan Jalan Sentul. (²©²ÊÍøÕ¾/Sandi)
Perbaikan Jalan Sentul. (²©²ÊÍøÕ¾/Sandi)

Aksi adu mulut dan gesekan fisik pun sempat terjadi antara warga yang melakukan swadaya dengan sekelompok orang yang melarang perbaikan jalan. Namun, akhirnya warga menghentikan sementara perbaikan jalan desa tersebut.

Manajemen Sentul City pun akhirnya buka suara dan mengakui bahwa pihaknya memiliki orang untuk menghentikan proses perbaikan jalan.

"Iya, mereka memang warga lokal yang bekerjasama dengan PT SC (Sentul City) mas," kata Kepala Administrasi Perizinan dan Sertifikasi Sentul City Sejuk Karyanto kepada ²©²ÊÍøÕ¾, dikutip Selasa (13/6/23).


(hoi/hoi)

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular